Tingkat Kesembuhan Pasien Virus Corona di Makau 100 Persen, Tidak Ada Kasus Baru Sejak Sebulan Lalu
Tingkat Kesembuhan Pasien Virus Corona di Makau 100 Persen, Tidak Ada Kasus Baru Sejak Sebulan Lalu
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pasien virus corona terakhir di Makau telah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit pada Jumat (6/3/2020) lalu.
Di samping itu, tak ada lagi kasus baru yang tercatat dalam satu bulan terakhir.
Seperti yang dilansir South China Morning Post, otoritas kesehatan di Makau mengumumkan seorang pasien wanita 64 tahun, dikirim ke pusat kesehatan publik untuk isolasi lebih lanjut.
Dengan dipulangkannya pasien tersebut, semua 10 kasus virus corona di Makau telah selesai.
Baca: TERBARU 16 Juta Penduduk Italia Bagian Utara Diisolasi, Kematian Virus Corona Melonjak dalam 24 Jam
"Sekarang, Makau tidak memiliki pasien virus corona, tidak ada kasus yang serius, tidak ada kematian, dan tidak ada infeksi di rumah sakit," ungkap Lei Chin-ion, direktur Biro Kesehatan Makau.
Sejak 4 Februari 2020, daerah administratif khusus China ini tidak melaporkan satupun kasus virus corona baru.
Lei mengaitkan keberhasilan itu dengan upaya pekerja garis depan di biro dan dukungan dari departemen lain.
Polisi Macau juga menggeledah hotel dan mendeportasi orang-orang dari provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit itu.
Sejak Makau mengkonfirmasi kasus pertama pada 22 Januari lalu, langkah-langkah untuk memerangi virus corona Makau selalu dibandingkan dengan Hong Kong, yang juga merupakan daerah administratif khusus China.
Hong Kong kini memiliki 107 kasus infeksi pada Jumat malam.
Baca: Takut Virus Corona, Wanita Tiongkok Panaskan Uang Rp 6,5 Juta di Microwave, Kini Nasibnya Malah Apes
Salah satu kebijakan yang dipuji secara luas adalah sistem penjatahan membeli masker untuk mencegah orang menimbun masker bedah.
Warga hanya dapat membeli maksimal 10 masker setiap 10 hari di apotek yang ditunjuk.
Di Hong Kong, pembeli menghaniskan stok masker di pusat perbelanjaan, mengakibatkan harga peralatan pelindung meroket.
Ketika keputusasaan bertambah, orang-orang termasuk orang tua rela mengantri berjam-jam dalam cuaca dingin hanya untuk mendapatkan persediaan masker yang terbatas.