Dua Jerapah Putih Langka di Kenya Meninggal Dibunuh Pemburu Liar, Hari Tersedih Bagi Para Peneliti
"Peristiwa pembunuhan ini adalah pukulan besar terhadap berbagai langkah yang dilakukan komunitas konservasi untuk melindungi spesies langka."
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Identitas pemburu gelap yang sudah membunuh dua hewan eksotis itu belum diketahui.
Begitu juga dengan motif yang melatarbelakangi aksi keji mereka.
Baca: Masker Langka, Wanita Ini Kenakan Kostum Jerapah untuk Cegah Virus Corona
Baca: Penjual Es Curi Susu Formula di Minimarket, Polisi yang Memergoki Lihat Kenyataan Pilu Anak Bayinya
Warna putih bersih tanpa bercak itu bukanlah karena mereka albino.
Melainkan kondisi yang dikenal sebagai leucism.
Dimana pigmen kulit mereka terus memproduksi pigmen gelap di jaringan lunaknya, sehingga kedua matanya berwarna gelap.
Ahmednoor mengatakan kematian ibu dan anak jerapah putih ini dikonfirmasi oleh polisi hutan dan komunitas konservasi.
Menurut mereka, ini adalah hari yang menyedihkan dan kehilangan besar bagi para peneliti dan pekerja tour di Kenya.
Jerapah putih ini pertama kali muncul di Kenya pada 2016 lalu.
Sekitar dua bulan setelah mereka terlihat di Tanzania.
Menurut data dari Africa Wildlife Foundation, populasi jerapah menurun 40 persen dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.
Kebanyakan mereka diburu untuk diambil daging dan kulitnya.
Senada dengan data tersebut, International Union for the Conservation of Nature juga menyatakan jumlah jerapah menyusut dari 155.000 pada 1985 menjadi 97.000 di 2015.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)