3 Larangan di Negara Teluk Akibat Corona: Tidak Ada Salam Hidung
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kompak memberlakukan sejumlah larangan yang sama terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
![3 Larangan di Negara Teluk Akibat Corona: Tidak Ada Salam Hidung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lakukan-sterilisasi-virus-corona-arab-saudi-kosongkan-mataf-masjidil-haram-mekah.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kompak memberlakukan sejumlah larangan yang sama terkait pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
Organisasi yang beranggotakan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Bahrain, Qatar dan Oman lebih banyak melarang aktivitas fisik dan interaksi sosial.
Beberapa di antaranya adalah budaya tradisonal mereka.
Berikut sejumlah larangan di Negara Teluk menurut rangkuman dari Al Jazeera:
1. Tiadakan Sementara Salat Jemaah dan Salat Jumat
Langkah-langkah memerangi penyebaran pandemi global corona turut memengaruhi cara umat Islam dalam beribadah.
Jauh sebelum muncul larangan lain, Arab Saudi telah menangguhkan semua umrah dan kunjungan ke Mekkah dan Madinah.
Masjid Nabawi juga ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Otoritas Arab Saudi mengimbau warganya agar beribadah di rumah apalagi mengalami gejala virus.
Baca: Menahan Tangis, Muazin di Kuwait Lantunkan Azan agar Tak Berjamaah di Masjid: Salatlah di Rumahmu
Baca: Negara-negara Teluk Hadapi Risiko Kehilangan Kekayaan Minyak pada 2034
Sementara itu, Kuwait melarang semua kegiatan di masjid.
Langkah ini terbilang cukup ekstrem karena belum pernah diberlakukan oleh negara tersebut.
Dikutip Tribunnews dari Daily Sabah, pemerintah Kuwait sementara waktu menutup masjid dan mengubah lantunan azan.
Ini merupakan satu di antara upaya otoritas untuk membendung aktivitas yang melibatkan banyak orang.
Kini muazin di Kuwait mengubah kalimat azan dari 'hayya 'alasshalah' yang berarti mari kita salat, menjadi 'shollu fi rihaalikum' yang memiliki arti salatlah kalian di rumah.