Ada 125 Lonjakan Kasus Corona, Malaysia Lockdown dari Rabu sampai Dua Pekan ke Depan
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan langkah baru Malaysia pada Senin (16/3/2020) terkait wabah Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Semua tempat ibadah dan bisnis ditutup.
Kecuali pusat perbelanjaan seperti supermarket, pasar, mini market, dan toserba.
Sholat Jumat dan berjamaah juga ditangguhkan sementara ini.
Sebelumnya, Raja Malaysia sempat mencetuskan kebijakan terkait ibadah Muslim ini pada Senin lalu.
Semua warga Malaysia juga dilarang bepergian ke luar negeri.
Sedangkan bagi mereka yang baru saja kembali ke Malaysia, harus menjalani pemeriksaan dan karantina pribadi selama 14 hari.
Dua pekan ini turis asing tidak diizinkan menginjakkan kaki di negeri Jiran.
Baca: Bukan Masker, Ini yang Harus Kamu Beli di Tengah Wabah Virus Corona yang Diungkap Ahli
Aktivitas pendidikan ditangguhkan sebab semua sekolah dan civitas akademika ditutup.
Penguncian ini sampai kepada kantor-kantor pemerintahan.
Mayoritas ditutup sementara, kecuali beberapa dinas pelayanan yang menunjang hidup warga Malaysia.
Antara lain pelayanan penting seperti air, listrik, energi, telekomunikasi, layanan pos, transportasi, minyak dan gas, penyiaran, keuangan, perbankan, kesehatan, apotek, pemadam kebakaran, penjara, pelabuhan, bandara , keamanan, pertahanan, pembersihan dan persediaan makanan.
Kabar ini tak pelak membuat masyarakat Malaysia panik dan berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan terdekat.
Mereka melakukan panic buying dan meninggalkan rak-rak kosong di sejumlah toko.
Sebelumnya, pada Senin (16/3/2020) Malaysia mengumumkan penambahan kasus baru sebesar 125 jiwa.
Catatan The Wuhanvirus pada Selasa (17/3/2020) mengungkapkan, Malaysia kini telah mengantongi 566 kasus Covid-19.
Belum ada korban meninggal dunia yang tercatat dari negeri Melayu ini.
Kabar baiknya, sudah ada 42 pasien yang dinyatakan sembuh.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)