Kisah Orang Kaya yang Kehilangan Uang Rp 25,3 Triliun dalam Semalam
Nilai perusahaannya melesat seiring dengan peningkatan jumlah pemakai internet dan telepon genggam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Pionir teknologi asal Inggris, Andrew Rickman, pernah kaya raya.
Perusahaan yang ia dirikan, Bookham Technology, masuk bursa dan nilai sahamnya pada pertengahan tahun 2000 ditaksir sekitar £1,5 miliar atau hampir Rp28 triliun.
Ia adalah pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut.
Nilai perusahaannya melesat seiring dengan peningkatan jumlah pemakai internet dan telepon genggam.
Media secara besar-besaran memberitakan sosok Rickman, yang mendapat predikat miliarder teknologi pertama Inggris.
Ia diperlakukan selebritas, meski dalam keseharian, ia mengaku sebagai sosok yang sederhana.
Tapi ini tak menghentikan media membandingkan dengan aset milik orang-orang kaya di Inggris.
Ia digambarkan lebih kaya dari Ratu Elizabeth atau musisi Sir Paul McCartney bahkan jika kekayaan keduanya digabung, begitu ulasan media ketika itu.
Lalu era kejayaan dotcom tiba-tiba berakhir. Nilai saham perusahaannya anjlok.
Baca: Cara Orang-orang Kaya Eropa Hindari Virus Corona, Sewa Jet Pribadi hingga Rumah Sakit Private
Ambruknya era dotcom membuat ia kehilangan US$1,8 miliar (setara dengan Rp25,3 triliun) hanya dalam waktu satu malam.
"Rasanya seperti hidup di musim dingin yang berkepanjangan setelah perang nuklir," kenang Rickman kepada BBC memberi perumpamaan. Dengan kata lain, ia menjalani kehidupan yang sangat sulit.
Melihat lagi ke belakang pada masa-masa sulit di akhir tahun 2000, ia mengatakan bukan uang yang ia pikirkan.
"Jumlah uang [yang saya miliki] kan hanya deretan angka-angka di atas kertas. Saya juga tak masalah kehilangan predikat sebagai miliarder dotcom pertama di Inggris," kata Rickman.