Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di KLIA, Warga Asing Mengamuk Tak Bisa Masuk Malaysia

Pemberlakuan lockdown ini membuat semua warga asing tidak diizinkan masuk ke wilayah negeri jiran hingga akhir bulan ini.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Di KLIA, Warga Asing Mengamuk Tak Bisa Masuk Malaysia
Thasha Jayamanogaran
Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) tampak seperti 'bandara hantu' pasca pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown. 

Namun, petugas imigrasi tetap tidak menghiraukan dan menyuruh warga India itu kembali memesan tiket pulang ke negaranya.

Pertanyaannya adalah mengapa maskapai mengizinkan warga asing ini naik pesawat yang menuju ke Malaysia, padahal lockdown telah diberlakukan sejak Rabu kemarin.

Namun ternyata, para warga asing ini tidak naik maskapai Malaysia, sehingga pemberlakuan lockdown pun tidak diumumkan.

Kendati demikian, beberapa dari wisatawan asing ini sadar terkait pemberlakuan lockdown, namun mereka terus mencoba keberuntungan dengan melakukan perdebatan dengan petugas imigrasi.

Seorang warga Amerika Selatan awalnya mengira akan ada kelonggaran yang diberikan karena pemberlakuan lockdown baru memasuki hari pertama.

"Anda tidak akan pernah tahu, itu kan hanya hari pertama, saya yakin mereka akan memberikan sedikit kelonggaran. Jadi saya hanya mencoba saja," kata warga Amerika Selatan tersebut.

Sementara itu, para penumpang yang tiba di bandara harus melalui tahapan pemindai termal untuk kemudian dirujuk ke kantor kesehatan KLIA.

Berita Rekomendasi

Ada pula penumpang yang diinstruksikan untuk melakukan karantina sendiri (self isolate) selama dua pekan dan diberi brosur terkait apa yang harus dilakukan selama periode ini.

Di KLIA, hanya ada sedikit orang Malaysia pada tiga penerbangan berbeda yang tiba saat pemeriksaan dilakukan.

Terlihat bahwa mayoritas merupakan siswa Malaysia yang baru kembali dari Inggris.

Seorang pendamping mereka mengatakan di aula kedatangan bahwa para siswa itu memang lebih baik kembali pada hari ini.

"Lebih baik mereka kembali sekarang, karena ada begitu banyak ketidakpastian saat ini," kata pendamping siswa itu.

Menurutnya, ini sebagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi di Inggris.

"Kami tidak pernah tahu kapan Inggris akan menutup perbatasan mereka dan mungkin ada situasi di mana akan lebih sulit untuk membuat mereka kembali ke rumah," jelas dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas