PM Boris Johnson Bantah Kabar Lockdown Kota London Meskipun Kasus Covid-19 Paling Tinggi di Inggris
Muncul seruan, PM Inggris Boris Johnson bantah pemerintah akan lockdown London: masih dalam peninjauan.
Editor: Archieva Prisyta
TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran virus corona di Inggris terus meluas.
Tak hanya kasus positif, korban jiwa akibat Covid-19 juga tinggi di Inggris.
Berdasarkan data, penyebaran kasus paling tinggi ada di Kota London.
Hal ini membuat isu lockdown mencuat di Inggris.
Lockdown disebut perlu dilakukan di beberapa wilayah Inggris yang terdampak parah seperti London.
Namun, baru-baru ini Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menolak seruan untuk melakukan lockdown terhadap London.
Baca: Kantongi Izin Kemenkes, Alat Rapid Test Corona Tiba di Indonesia: Bakal Disalurkan ke RS Rujukan
Baca: Bersiap Hadapi Corona, Ganjar Pranowo Gandeng RS Swasta: Kita Siapkan 303 Ruang Isolasi Covid-19
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Daily Star, Boris Johnson membantah rencana penutupan pada sebuah konferensi pers, Kamis Sore (19/3/2020) waktu setempat.
Dia tidak akan menutup public house dan restoran.
Tak hanya itu, sistem transportasi umum London tidak akan beroperasi seperti biasa.
Johnson mengatakan bukti menunjukkan bahwa warga London baik-baik saja dalam mematuhi nasihat jarak sosial.