RS di Italia Kekurangan Ventilator, Pasien Covid-19 Usia di Atas 60 Tahun akan Direlakan Meninggal
RS di Italia Kekurangan Ventilator atau alat bantu pernapasan, Pasien Covid-19 Usia di Atas 60 Tahun Akan Dibiarkan Meninggal
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
"Setiap kali ada yang ditutup, orang-orang menyerahkan sedikit kehidupan normalnya."
"Karena virus ini tidak memungkinkan kita hidup normal."
Baca: Cegah Corona, Singapura Tolak Semua Pengunjung yang Masuk, Meskipun Hanya Transit
Pemerintah di luar Italia sekarang terancam mengikuti jalan yang sama, mengulangi kesalahan yang sudah terjadi dan mengundang bencana serupa.
Setelah apa yang terjadi, pejabat Italia memberikan pembelaan bahwa krisis seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.
Mereka menegaskan bahwa pemerintah sudah merespons dengan cepat dan kompeten, segera bertindak atas saran para ilmuwan dan bergerak lebih cepat pada langkah-langkah drastis.
Namun, catatan tindakan Italia justru menunjukkan peluang yang terlewatkan serta langkah yang salah.
Pada hari-hari awal wabah melanda, Conte dan pejabat tinggi lainnya berusaha menciptakan rasa aman palsu yang membuat virus menyebar tanpa kewaspadaan.
Mereka menyalahkan tingginya jumlah infeksi di Italia karena banyaknya orang-orang tanpa gejala di utara.
Bahkan begitu pemerintah Italia menganggap lockdown universal diperlukan untuk mengalahkan virus, pemerintah gagal mengkomunikasikan dengan masyarakat.
Tidak adanya ancaman yang cukup kuat tidak bisa membujuk orang Italia agar mematuhi aturan.
"Ini tidak mudah dalam demokrasi liberal," kata Walter Ricciardi, anggota dewan Organisasi Kesehatan Dunia dan penasihat utama untuk kementerian kesehatan.
Ia mengatakan pemerintah Italia telah bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih cepat, dan menganggap ancaman virus itu jauh lebih serius, daripada tetangga-tetangga Eropa atau Amerika Serikat.
Namun, ia mengakui bahwa menteri kesehatan kesulitan untuk membujuk pemerintah untuk bergerak lebih cepat.
Ditambah lagi, adanya pembagian kekuasaan Italia antara Roma dan daerah lain yang terpecah, membuat pesan menjadi tidak konsisten.
"Kami harusnya melakukannya 10 hari sebelumnya, mungkin ada perbedaan," ujar Walter Ricciardi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Citra Agusta Putri Anastasia)