Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menilik Angka Kasus dan Kebijakan Negara karena Corona di Asia Tenggara

Pandemi global corona atau Covid-19 sudah merajai hampir seluruh negara di dunia.Pada awalnya virus ini hanya merebak di Kota Wuhan Provinsi Hubei.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Menilik Angka Kasus dan Kebijakan Negara karena Corona di Asia Tenggara
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi global corona atau Covid-19 sudah merajai hampir seluruh negara di dunia.

Pada awalnya virus ini hanya merebak di Kota Wuhan Provinsi Hubei, China.

Namun tanpa butuh waktu lama, wabah 2019-nCov ini terus meluas dan menjangkiti negara lainnya.

Ini membuat China akhirnya memutuskan lockdown untuk memutus rantai penyebaran wabah ini.

Setelah berjuang selama tiga bulan, Wuhan akhirnya perlahan lepas dari belenggu penguncian.

Sementara itu kini seluruh negara Asia, Amerika, hingga Eropa masih berjuang menjalani hari-hari di bawah pandemi Covid-19.

Menurut catatan dari World Meters, sejumlah negara Asia Tenggara sudah mulai mengantongi jumlah kasus yang cukup banyak.

Baca: Digelar di Tengah Wabah Corona, Rapat Paripurna Pemilihan Wagub DKI Terapkan Protokol Kesehatan

Baca: Me Time ala Tissa Biani Saat Isolasi Diri di Rumah

Berita Rekomendasi

Namun kasus terbanyak dipegang Malaysia dengan jumlah total 1.796.

Kemudian diikuti Thailand 934, Indonesia 790, Filipina 636, Singapura 558, Vietnam 134, Brunei 109, dan Kamboja 93.

Sementara itu Myanmar, Laos, dan Timor Leste masih memiliki kasus positif corona berkisar 1 sampai 3 pasien saja.

Jumlah kasus Negeri Jiran yang cukup banyak ini mayoritas berasal dari Tabligh Akbar yang dihadiri ribuan orang.

Alhasil kasus Covid-19 langsung melonjak drastis.

Meski kasus positif corona terbanyak se-Asia Tenggara dipegang oleh Malaysia, namun tingkat kematian tertinggi dipegang Indonesia.

Baca: Digelar di Tengah Wabah Corona, Rapat Paripurna Pemilihan Wagub DKI Terapkan Protokol Kesehatan

Baca: Begini Perbedaan Batuk yang Terinfeksi Gejala Virus Corona dan Batuk Biasa, Pahami dan Jangan Panik

Sejak Rabu (25/3/2020) ini, Indonesia kembali mengonfirmasi tiga kematian baru.

Sehingga kini jumlah totalnya adalah 58 orang.

Sementara itu bila diibaratkan peringkat, jumlah korban jiwa di Indonesia diikuti Filipina 38, Malaysia 19, Thailand 4 dan Singapura 2.

Sedangkan Myanmar, Laos, dan Timor Leste belum mencatat kasus kematian akibat pandemi corona.

Sejak beberapa waktu lalu Indonesia telah dikabarkan memiliki persentase kematian akibat Covid-19 lebih tinggi dibanding dunia.

Namun ini tidak menutup kemungkinan kesembuhan sebab saat ini juga sudah ada 31 pasien yang sembuh di Indonesia.

Mengikuti perkembangan pandemi Covid-19 ini, akhirnya sejumlah negara Asia Tenggara melancarkan kebijakan-kebijakan baru.

Berikut rangkuman kebijakan negara di Asia Tenggara menurut Asean Briefing:

1. Kamboja

Pemerintah Kamboja telah memerintahkan penutupan sekolah di ibu kota, Phnom Penh, dan tujuan wisata populer Siem Reap.

Selain itu, negara ini juga mengumumkan larangan masuknya orang asing dari Italia, Jerman, Spanyol, Prancis dan AS selama 30 hari.

2. Indonesia

Pemerintah memanfaatkan wisma atlet di Jakarta menjadi rumah sakit untuk pasien COVID-19.

Rumah sakit baru itu dapat merawat sebanyak 22.000 pasien.

Kini pemerintah juga telah menyebarkan alat rapid test atau pengujian cepat di seluruh negeri.

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menghimbau Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengalihkan Rp 40 triliun (US $ 2,7 miliar) dari anggaran pemerintah yang tidak mendesak untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

3. Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan lockdown akan diperpanjang selama dua pekan lagi.

Pada Rabu (25/3/2020) ini sudah sepekan negeri Jiran melakukan penguncian sejak Rabu (18/3/2020) lalu.

Kini pemerintah memperpanjangnya hingga 14 April mendatang.

4. Myanmar

Myanmar baru saja mengumumkan kasus pertama Covid-19 di negaranya.

Kendati baru dua pasien yang terdeteksi, Myanmar memutuskan untuk membatalkan parade militer tahunannya sebagai pencegahan wabah lebih besar lagi.

Kementerian Kesehatan juga sedang menyiapkan dana USD 200.000 sekira Rp 3,2 Miliar untuk membeli peralatan laboratorium, obat-obatan, dan peralatan pelindung.

Pemerintah juga menangguhkan kedatangan turis dari Tiongkok.

5. Filipina

Sejak beberaa waktu lalu, Presiden Rodrigo Duterte melakukan lockdown pada Manila.

Dengan jumlah kasus 636, para pekerja medis di Filipina merasa kewalahan.

Bahkan ada 670 paramedis yang dikarantina karena dikhawatirkan terjangkit virus dari pasien.

Selain itu langkanya alat pelindung diri (APD) juga menjadi problem bagi mereka.

Bahkan ada paramedis yang terpaksa menggunakan kantong sampah untuk melakukan tindakan ke pasien.

6. Singapura

Maskapai penerbangan nasional Singapore Airlines akan menangguhkan 96 persen penerbangan yang telah dijadwalkan hingga April tahun ini.

Pemerintah negeri singa juga memblokir masuk atau transit untuk pengunjung dengan riwayat perjalanan ke Italia, Prancis, Spanyol dan Jerman dalam 14 hari terakhir.

7. Thailand

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat yang akan memberikan wewenang ekstra kepada para pejabat.

Pemerintah juga menyetujui paket stimulus US $ 3,25 miliar.

Mulai Senin lalu, Thailand menutup perbatasannya.

Antara lain penyeberangan antara Thailand dan Malaysia, Thailand dan Laos di Nakhon Phanom, dan penyeberangan antara Thailand dan Kamboja di Provinsi Sa Kaeo.

Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang Minggu lalu menandatangani perintah penutupan efektif sejak Minggu hingga 12 April.

Penutupan ini meliputi semua pertokoan kecuali apotek, dan toko kelontong.

8. Vietnam

Menyusul kasus Covid-19 yang makin meresahkan, pemerintah Vietnam sementara ini akan menangguhkan tanda tangan kotrak ekspor beras.

Kebijakan ini setidaknya akan berlangsung sampai 28 Maret mendatang.

Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengatakan kepada kementerian perdagangan dan pertanian untuk menyerahkan laporan tentang pasokan dan ekspor beras dalam negeri.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas