Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

73 Petugas Medis di Malaysia Positif Corona, Sebagian besar Tertular setelah Hadiri Acara Pernikahan

47 Petugas Medis di Malaysia Tertular Virus Corona setelah Menghadiri Acara Pernikahan, mengakibatkan Beberapa Rumah Sakit Kekurangan SDM

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 73 Petugas Medis di Malaysia Positif Corona, Sebagian besar Tertular setelah Hadiri Acara Pernikahan
via World of Buzz
Ilustrasi petugas medis 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengumumkan pada Rabu (25/3/2020) bahwa setidaknya ada 73 anggota medis yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, Malaysiakini dan New Straits Times melaporkan.

Dari 73 tim medis tersebut, 47 di antaranya terlacak sempat menghadiri pesta pernikahan.

Di acara pesta pernikahan itu, beberapa tamu undangan diketahui merupakan peserta tabligh akbar di Sri Petaling yang digelar pada akhir Februari-awal Maret lalu, di mana sekitar 986 dari 12 ribu pesertanya dinyatakan positif corona.

Baca: 6 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Disepelekan: Kelehahan Fisik & Mental hingga Sakit Perut

Baca: Malaysia Umumkan Kematian Ke-20 Akibat Covid-19

Dalam keterangannya, Dr Noor Hisham Abdullah mengungkapkan:

"Petugas kesehatan atau 'pejuang garis depan' didesak untuk memberi tahu kepala departemen masing-masing jika mereka telah melakukan kontak dekat dengan salah satu peserta yang menghadiri pertemuan (tabligh akbar) di Sri Petaling atau pernikahan di Bangi pada 6 Maret atau pernikahan di Putrajaya pada 7 Maret."

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah (Malay Mail)

Selain 47 orang petugas medis yang sempat menghadiri pernikahan, sisanya ialah petugas medis yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, atau sempat berhubungan dengan pasien Covid-19 yang bukan dari tabligh akbar.

Menurut Dr Noor Hisham Abdullah, resepsi pernikahan itu diadakan untuk dokter dan perawat, yang menyebabkan banyak staf medis diundang untuk hadir.

Berita Rekomendasi

"Setelah mereka kembali, barulah terdeteksi bahwa banyak yang positif untuk Covid-19 di Kota Bharu, Teluk Intan, dan semacamnya," ujar Dr Noor Hisham.

Orang-orang, yang memakai masker sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus novel COVID-19, tiba di pos pemeriksaan Woodlands di Singapura pada 17 Maret 2020, dari seberang jalan lintas negara bagian selatan Malaysia, Johor.
Orang-orang, yang memakai masker sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus novel COVID-19, tiba di pos pemeriksaan Woodlands di Singapura pada 17 Maret 2020, dari seberang jalan lintas negara bagian selatan Malaysia, Johor. (Catherine LAI / AFP)

Karena lonjakan tiba-tiba dalam tes staf medis yang positif ini, Kementerian Kesehatan harus mendelegasikan kembali staf layanan kesehatan dari departemen dan rumah sakit lain untuk menutupi kekurangan tenaga kerja di rumah sakit yang terkena dampak.

Rumah sakit yang kini kekurangan petugas medis yaitu Rumah Sakit Teluk Intan, Rumah Sakit Putrajaya, Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II, Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah, dan Rumah Sakit Selayang.

Dirjen Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah: Jika Ada Lonjakan Pasien, Kami Terpaksa Pilih Siapa yang Pakai Ventilator

Hingga Kamis (26/3/2020), jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Malaysia yaitu 1796.

Di antara 1796 orang tersebut, 20 orang meninggal dunia dan 199 lain sembuh.

Selama lockdown, memang tidak ada lonjakan jumlah pasien yang signifikan.

Namun, belum saatnya Malaysia bisa bersantai.

Menurut The Star, Dirjen Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Noor Hisham Abdullah berkata jika jumlah pasien corona tiba-tiba meroket, maka pihaknya perlu mengambil keputusan berat, yaitu memilih siapa yang diberikan ventilator, dan siapa yang akan direlakan meninggal.

Baca: Malaysia Beri Kelonggaran Cicilan Enam Bulan untuk Warga Terdampak Corona

Saat ini, ada 64 pasien yang dirawat di ICU.

27 di antaranya memakai ventilator.

Dirjen Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Noor Hisham Abdullah
Dirjen Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Noor Hisham Abdullah

"Kekhawatirannya adalah jika ada lonjakan signifikan dalam kasus positif," ucap Datuk Seri Dr Noor Hisham Abdullah dalam konferensi pers Rabu (25/3/2020).

"Kemampuan kami terbatas."

"Maka dari kami harus memilih pasien mana yang akan memiliki 'hak' untuk memakai ventilator."

"Kami berharap kami tidak sampai pada seperti itu."

Malaysia Perpanjang Lockdown hingga 14 April

Penerapan sistem penguncian (lockdown) dan pembatasan interaksi fisik maupun sosial (physical atau social distancing) yang diberlakukan secara nasional di Malaysia akan diperpanjang hingga 14 April mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin pada Rabu waktu setempat.

Dikutip dari laman Malay Mail, Rabu (25/3/2020), dalam pidatonya itu, ia memperoleh informasi dari Dewan Keamanan Nasional (NSC) serta Kementerian Kesehatan Malaysia terkait terus meningkatnya jumlah kasus yang disebabkan virus corona (Covid-19).

Baca: Malaysia Beri Kelonggaran Cicilan Enam Bulan untuk Warga Terdampak Corona

Baca: Malaysia Umumkan Satu Kematian Baru Akibat Corona, Total 16 Orang Meninggal

"Tren ini diperkirakan akan berlanjut, ini pertanda pemerintah harus melanjutkan lockdown untuk periode waktu yang lebih lama," kata Muhyiddin.

Pengumuman itu ia sampaikan agar warganya bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi masa lockdown yang lebih lama.

"Saya mengumumkan perpanjangan dari waktu sebelumnya, yang seharusnya selesai 31 Maret, sehingga semua warga bisa mempersiapkan diri," jelas Muhyiddin.

Malaysia hari ini telah memasuki hari ke delapan penerapan lockdown yang seharusnya diberlakukan selama dua pekan dalam upaya mengendalikan penyebaran virus ini.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Fitri Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas