Peneliti Sebut Italia Ulangi Kesalahan China dengan Lakukan Karantina di Rumah
Dokter dan peneliti mengklaim, karantina di rumah yang dilakukan pemerintah Italia sama dengan mengulangi kesalahan yang dibuat China.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Jejak Tiongkok
Lebih jauh, Liang mengatakan, timnya menyarankan agar Italia mengikuti jejak Tiongkok.
Secara paksa mengisolasi pasien dengan gejala ringan dari keluarga mereka.
Terkait hal ini, Peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Xiao Ning angkat bicara.
Ia mengatakan, sebuah penelitian di satu provinsi China menunjukkan, 80 persen infeksi kluster berasal dari orang yang di suruh istirahat di rumah.
Umumnya, keluarga di Italia tinggal di apartemen yang lebih luas dibanding dengan tempat tinggal orang-orang di Wuhan, kata Liang.
Meski pun ada upaya mengisolasi yang terinfeksi dari kamar terpisah, Liang menambahkan, seluruh keluarga terinfeksi satu orang yang sakit di tengah-tengah mereka.
"Kami tidak dapat mengatakan, apakah karantina rumah di Italia benar atau salah," kata Xiao.
"Karena masing-masing negara memiliki mekasnisme sendiri, tetapi kami menemukan beberapa masalah," ungkap Xiao.
Rumah Sakit di Italia
Lebih lanjut, Xiao memuji sistem perawatan kesehatan Italia.
Ia mengatakan, rumah sakit di Italia merawat pasien yang mengidap virus corona dengan sangat baik.
Tetapi, seperti diberitakan sebelumnya, Italia menderita kekurangan alat pelindung diri (APD).
Menurutnya, setelah langkah-langkah ketat untuk mempertegas lockdown dan pergerakan orang, infeksi virus corona di Italia mungkin telah mencapai puncaknya.