Peneliti Sebut Italia Ulangi Kesalahan China dengan Lakukan Karantina di Rumah
Dokter dan peneliti mengklaim, karantina di rumah yang dilakukan pemerintah Italia sama dengan mengulangi kesalahan yang dibuat China.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Jika langkah-langkah ini dapat dilanjutkan, infeksi baru di Italia akan turun," katanya.
"Orang-orang harus diisolasi secara fisik, satu sama lain. Artinya, tidak ada pertemuan sama sekali," tegasnya.
Baca: UPDATE Covid-19 30 Maret 2020: Amerika Serikat Tambah 275 Kasus, Italia Tembus 10.779 Kematian
Baca: Jadi Salah Satu Negara Terparah Pandemi Virus Corona, Para Mafia Italia Dikabarkan Akan Beraksi Ini
UPDATE Covid-19
Sejumlah 740.239 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 156.588 orang telah dinyatakan pulih per Senin (30/3/2020) pukul 21.20 WIB.
Di Italia sendiri, tercatat 97.689 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Sejumlah 35.035 kematian tercatat di seluruh dunia.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Baca: Bek Anyar Inter Milan Katakan Italia Beri Contoh yang Bagus Lawan Corona
Baca: Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol Jadi Negara Dengan Angka Kasus Cororna Tertinggi di Dunia
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)