Waspada Corona, Singapura Karantina 20 Ribu Pekerja Migran
Singapura sampai hari ini telah melaporkan total 1.189 kasus infeksi dan enam kematian akibat virus corona.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Singapura mengkarantina hampir 20 ribu pekerja migran di asrama mereka.
Hal itu dilakukan setelah menemukan 120 kasus positif virus corona atau covid-19 berasal dari pekerja migran.
Ribuan pekerja migran wajib berada di dalam kamar selama 14 hari ke depan mulai Minggu (5/4/2020) kemarin.
"Semua upaya kami lakukan termasuk di asrama-asrama pekerja migran. Untuk mengurangi kepadatan di asrama kami memindahkan beberapa dari mereka ke tempat akomodasi alternatif lainnya selama masa karantina," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura seperti dikutip dari AFP, Senin (6/4/2020).
Selama karantina, pemerintah Singapura menyediakan pasokan kebutuhan makanan, medis, dan kebutuhan lainnya bagi pekerja migran.
Baca: Pelaksanaan PSBB, Jokowi Minta Tak Ada Perbedaan Pandangan Antara Pusat dan Daerah
Selain itu, pemerintah juga memastikan pekerja migran tetap mendapatkan gaji dari majikan saat dikarantina.
Negara Marlion itu diketahui menjadi tempat kerja bagi 280ribu pekerja migran dibidang konstruksi yang berasal dari Bangladesh, China dan negara lain.
Singapura sampai hari ini telah melaporkan total 1.189 kasus infeksi dan enam kematian akibat virus corona.
Lonjakan kasus baru positif di negara itu membuat Perdana Menteri Lee Hsien Loong memutuskan untuk menerapkan semi lockdown.
Seluruh aktivitas perkantoran dan sekolah ditutup mulai Selasa (7/4/2020) besok.