Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Jepang Akui 30 Negara Sudah Minta Avigan Untuk Mengobati Virus Covid-19

Kita masih uji klinis termasuk pemberian ke beberapa negara guna melihat lebih lanjut efek samping obat tersebut.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PM Jepang Akui 30 Negara Sudah Minta Avigan Untuk Mengobati Virus Covid-19
Richard Susilo
Obat Avigan buatan Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Shinzo Abe mengakui dalam jumpa persnya malam ini (7/4/2020) bahwa sudah ada 120 kasus dan 30 negara permintaan obat buatan Jepang Avigan saat ini.

"Kita masih uji klinis termasuk pemberian ke beberapa negara guna melihat lebih lanjut efek samping obat tersebut. Apabila semua sudah mapan, dan diproduksi massal pasti Avigan akan kita kirimkan ke 30 negara tersebut yang memintanya," papar PM Abe malam ini (7/4/2020).

Obat tersebut menurut PM Abe tidak boleh bagi wanita yang sedang hamil.

"Harus konsultasi ke dokter dulu yang akan menganalisa kesehatan pasien. Terutama wanita hamil dilarang minum Avigan. Namun kalau dokter telah memberikan persetujuannya barulah bisa dikonsumsi. Saat ini masih terus dilakukan uji klinis karena masih ada efek sampingnya," jelasnya lagi.

Baca: UKM Jepang Bakal Dapat 3 Juta Yen, Freelance Dapat 1 Juta Yen Kalau Usaha Jatuh Separuh

Penanganan yang cepat dan terdeteksi jalur penularan menjadi pesan utama PM Abe dalam menerbitkan Deklarasi Darurat yang akan efektif dilaksanakan mulai besok Rabu (8/4/2020) sampai dengan 6 Mei 2020.

"Penyakit menular ini perlu cepat diantisipasi karena penyebaran dan dampak penyakitnya sangat cepat. Oleh karena itu kita juga perlu memutus rantai, mendeteksi jalur penularan penyakit ini lebih lanjut supaya bisa menghentikan penularan lebih lanjut."

Berita Rekomendasi

Dengan adanya Deklarasi Darurat otoritas Jepang terutama pemerintah daerah yang dikepalai para Gubernur akan dapat kekuatan untuk memaksa semua orang yang sebelumnya menolak mengungkapkan privasi orang lain dalam upaya mencari alur penularan pandemi Covid-19.

Umumnya para klub malam menolak memberitahu siapa saja tamunya dengan alasan privasi.

Dengan adanya Deklarasi Darurat mulai besok pemerintah dapat memaksa semua orang mengungkapkan tamu klub malam tersbeut sehingga jalur penularan penyakit dapat di isolasi dengan cepat.

"Kami juga memiliki sistim kesehatan yang baik dan peralatan medis yang canggih sehingga yakin akan dapat mengatasi dengan baik. Meskipun demikian kerjasama semua orang tetap sangat dibutuhkan terutama yang terkait tenaga medis dapat ikut bersama-sama membantu pemerintah mengantisipasi penyakit menular ini," harap PM Abe lagi.

Dengan mekanisme yang ada termasuk sistim cluster yang dilakukan Jepang, serta kerjasama semua orang PM Abe yakin Jepang akan bisa mengatasi masalah ini dengan baik dan cepat nantinya.

Sementara Dr. Shigeru Omi yang mengepalai panel khusus antisipasi penyakit menular Covid-19 mengakui cepatnya berkembang penyakit menular di tujuh kota terutama Tokyo dan Osaka sehingga jadi target Deklarasi Darurat tersebut.

"Penggandaan pasien yang terinfeksi di tujuh kota sangat cepat sekali, khususnya Tokyo dan Osaka mencapai 2,5 kali lebih cepat dalam waktu sebentar saja sehingga hal ini sangat berbahaya. Namun untuk daerah lain yang tak terkena Deklarasi Darurat harus tetap dalam suasana siapa siaga satu pula karena ada kemungkinan mengalir ke sana pula," tekan Dr Omi lebih lanjut.

PM Abe juga mengakui sebelum menerbitkan Deklarasi Darurat dia juga telah menemui beberapa pengusaha hotel di Jepang yang meminta kerjasamanya untuk menjadikan hotelnya sebagai tempat perawatan pasien yang terkena Covid-19.

"Kita memang lakukan perencana dengan baik semuanya sebelum mengeluarkan deklarasi darurat ini. Misalnya saya bertemu beberapa pengusaha hotel untuk mengajak kerjasama mereka mau menyediakan hotelnya sebagai tempat perawatan pasien Covid-19," paparnya.

Hasilnya, sedikitnya tambahan 10.000 bed bagi pasien bisa dirawat di hotel dan lokasi khusus yang dibangun oleh Nippon Foundation di Odaiba Tokyo.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas