Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Sakit Mumbai Tutup setelah Catat Lonjakan Kasus Infeksi Virus Corona di Antara Para Staf

Sebuah rumah sakit swasta di Mumbai ditutup untuk pasien Covid-19 baru. Pihak rumah sakit menyatakan zona isolasi untuk virus corona, Senin (6/4/2020)

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Rumah Sakit Mumbai Tutup setelah Catat Lonjakan Kasus Infeksi Virus Corona di Antara Para Staf
Twitter Kiran Bedi via India Today
Beginilah Praktik Social Distancing di India Pasca Lockdown 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rumah sakit swasta di Mumbai, India ditutup untuk pasien Covid-19 baru.

Pihak rumah sakit menyatakan zona isolasi untuk virus corona pada Senin (6/4/2020).

Pejabat berwenang mengatakan, ada 26 perawat dan tiga dokter yang dinyatakan positif mengidap Covid-19.

Dilansir Straits Times, sejak virus corona merebak di India, negara tersebut telah melakukan lockdown pada 25 Maret 2020.

Tercatat lebih dari 100 kematian akibat virus corona dikonfirmasi sejauh ini.

Baca: Warga India Nyalakan Lilin di Tengah Gelap Malam, Aksi Solidaritas Perangi Pandemi Corona

Baca: Lahir Saat Wabah, Bayi Kembar di India Diberi Nama Corona dan Covid

ILUSTRASI - Beginilah Praktik Social Distancing di India Pasca Lockdown
ILUSTRASI - Beginilah Praktik Social Distancing di India Pasca Lockdown (Twitter Kiran Bedi via India Today)

Secara terpisah, para pekerja medis mulai mengeluhkan kurangnya alat pelindung diri yang memadai.

Tiga Ratus Staf Dikarantina dan Rumah Sakit Ditutup

Berita Rekomendasi

Lebih jauh, Juru bicara otoritas Mumbai, Vijay Khabale-Patil angkat bicara kepada kantor berita AFP.

Khabeli-Patil mengatakan, setelah kasus dikonfirmasi, Rumah Sakit Wockhardt telah dinyatakan sebagai zona isolasi.

"Tiga ratus staf telah dikarantina dan rumah sakit ditutup," paparnya.

Baca: Sandiaga Uno Puji Langkah Jokowi Tangani Corona: Saya Rasa Pak Presiden Tidak Ingin seperti di India

Baca: Cerita Pilu Dokter Diludahi dan Dilempari Batu Saat Berjuang Hadapi Pandemi Virus Corona di India

ILUSTRASI - Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
ILUSTRASI - Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

UNA: Manajemen RS Gagal Lindungi Staf

Sementar itu, United Nurses Association (UNA) di Mumbai memberikan komentarnya.


Pihak UNa menuduh manajemen rumah sakit gagal melindungi staf.

Tak hanya itu saja, UNA juga mengatakan, pihak rumah sakit menolak untuk membiarkan para tenaga medis memaka peralatan keselematan yang sesuai.

Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal UNA untuk negara bagian Maharashtra Mr Akash S Pillai.

"Mereka berpikir bahwa jika staf mengenakan alat pelindung, anggota keluarga pasien Covid-19 akan merasa takut," terangnya.

Baca: Rela Urungkan Naik Haji, Wanita Muslim India Ini Sumbangkan Uangnya untuk Bantuan Covid-19

Baca: Tak Dapatkan Miras karena Lockdown, 3 Pria India Meninggal setelah Minum Cat dan Pernis

Berdasar hasil Sensus 2011, Mumbai merupakan rumah bagi 12,5 juta penduduk.

Sejauh ini, India telah mengonfirmasi hampir 500 kasus infeksi virus corona.

UPDATE Covid-19 Global 

Secara global, sejumlah 1.343.558 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19. 

Di China sendiri terdapat 81.708 kasus infeksi yang dikonfirmasi. 

Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 278.330 orang telah dinyatakan pulih per Selasa (7/3/2020) pukul 07.00 WIB. 

Sejumlah 74.626 kematian tercatat di seluruh dunia. 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020). 

ILUSTRASI - Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN)
ILUSTRASI - Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN) (AFP/LUDOVIC MARIN)

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan. 

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona

Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan. 

Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara. 

Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas