Presiden AS Donald Trump Klaim Sudah Lakukan 2 Juta Tes Corona dan Sebut Tidak Perlu Ada Tes Massal
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim bahwa AS telah menyelesaikan 2 juta tes Covid-19
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim bahwa AS telah menyelesaikan 2 juta tes Covid-19.
Kendati demikian, Trump mengatakan bahwa uji tes massal tidak akan dia lakukan.
"Saya melaporkan hari ini bahwa kami telah melewati dua juta tes yang diselesaikan di Amerika Serikat," kata Trump selama briefing gugus tugas virus corona di Gedung Putih pada Kamis (9/4/2020) dikutip dari CNN.
Baca: Putin Bersama Trump dan Raja Salman Bahas Pemangkasan Produksi Minyak di OPEC+Talks
Baca: Dirjen WHO Tanggapi Kritikan Donald Trump: Jangan Gunakan Covid-19 Jadi Poin Politik
Dia mengatakan bahwa tes yang dilakukan ini sangat canggih dan akurat.
Presiden ini membanggakan banyaknya tes Covid-19 yang sudah dilakukan negaranya.
Ditambah lagi angka tes corona AS telah melampaui Korea Selatan pada bulan lalu.
Namun sebenarnya dibandingkan dengan Korea Selatan, AS melakukan jauh lebih sedikit tes per kapita.
Lantaran populasi AS lebih banyak dan enam kali lebih besar dari Korea Selatan.
Epidemiolog umumnya menggunakan tingkat seperti tes per kapita ketika membandingkan berbagai negara.
"Saya kira klarifikasi terpenting adalah kita harus mempertimbangkan jumlah kasus per 1 juta populasi."
"Mempertimbangkan tingkatan orang yang dites dan bukan angka yang absolut," jelas direktur pendiri program epidemiologi Universitas Delaware, Jennifer Horney.
"Jumlah absolut tes tidak terlalu berarti," sambungnya.
Baca: Tanggapi Pernyataan Trump, WHO Serukan Stop Politisasi Virus Corona
Baca: Donald Trump Ngamuk, Tuding Data Penelitian WHO Salah dan Pro China
Pemerintahan Trump memang diserang banyak kritik tentang betapa sedikitnya upaya tes yang dilakukan.
Padahal semakin banyak tes akan lebih mudah juga melihat jumlah penyebaran virusnya.