Ratusan Anggota Kerajaan Arab Saudi Positif Corona, Raja Salman Isolasi Diri di Sebuah Pulau
Ratusan anggota Kerajaan Arab Saudi dikabarkan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) hingga Raja Salma mengisolasi diri.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan anggota Kerajaan Arab Saudi dikabarkan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Raja Salman dan Mohammed bin Salman pun mengisolasi diri di sebuah pulau untuk menghindari penularan virus corona.
Dokter di Rumah Sakit Spesialis Raja Faisal elit di Riyadh sudah mempersiapkan fasilitas perawatan untuk anggota keluarga ini.
Pihaknya menyiapkan 500 tempat tidur khusus untuk keluarga nomor satu di Arab Saudi tersebut.
"Arahannya adalah untuk mempersiapkan kedatangan VIP di seluruh negeri," kata penanggungjawab fasilitas dikutip dari Daily Mail.
Arahan ini ditulis dengan format peringatan tinggi dan dikirim secara elektronik ke para dokter senior pada Selasa (7/4/2020) lalu.
Baca: Virus Corona Tahan Cuaca Panas, 150 Bangsawan Arab Saudi Positif Covid-19, Raja Salman Mengungsi
Baca: Kemenag Minta Umat Buddha Rayakan Hari Raya Waisak di Rumah Masing-Masing
Pesan itu menyatakan bahwa mereka tidak tahu berapa banyak kasus Covid-19 di sana.
Namun, semua pasien dengan gejala kronis harus segera dipindahkan keluar dan hanya kasus mendesak yang akan diterima.
Sedangkan, para staf yang terjangkit akan dirawat di rumah sakit biasa untuk menghemat ruang bagi para keluarga kerajaan.
Adapun Raja Salman (84) sudah mengasingkan diri ke istana di sebuah pulau dekat Jeddah.
Sementara putera mahkota diarahkan ke lokasi terpencil di Pantai Laut Merah.
Sebelumnya, para pangeran dari Arab Saudi memang sering bepergian ke Eropa.
Baca: Sempat Tertahan, 58 Jemaah Umrah Dipulangkan Ke Tanah Air oleh Pemerintah Arab Saudi
Baca: Produksi Dihentikan karena Corona, Dunia Mulai Kekurangan Kondom
Keluarga kerajaan Arab Saudi memiliki sekitar 15.000 anggota.
Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud juga sedang dalam perawatan intensif karena positif Covid-19.
Diketahui Faisal merupakan Gubernur Ibu Kota Riyadh yang berusia 70 tahunan.
Sejauh ini, sebagian besar anggota keluarga cabang bawah kerajaan dilaporkan telah terinfeksi virus corona.
Arab Saudi telah mencatat 2.932 kasus positif corona hingga Kamis (9/4/2020).
Negara berpenduduk sekitar 33 juta itu terbilang berhasil menekan angka infeksi dan kematian.
Sebab tercatat 631 pasien sembuh dengan 41 korban jiwa.
Negara ini memprediksi paling besar 200.000 kasus Covid-19 dalam beberapa minggu ini.
"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000," kata menteri Tawfiq al-Rabiah, Selasa (7/4/2020).
Baca: Apakah Virus Corona Memang Berasal dari Pasar Hewan di Wuhan? Para Ahli Ungkap Keraguannya
Baca: Jumlah Perawat yang Meninggal Dunia karena Virus Corona Menjadi 10 Orang
Sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Beberapa kota Saudi, berada di bawah jam malam selama 24 jam yang diberlakukan oleh menteri dalam negeri.
Termasuk Ibu Kota Riyadh juga diberlakukan jam malam.
Sementara Kota Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf dikunci, sama halnya dengan wilayah Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar.
Kemudian Kota suci Mekah dan Madinah juga telah ditutup, membuat ibadah haji tahun ini dipertanyakan.
Pekan lalu, Pemerintah Saudi mendesak umat Islam untuk menunda sementara persiapan berhaji.
Kendati demikian belum diketahui apakah agenda tahunan ini akan dilanjutkan atau ditunda.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.