Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Restoran di Tokyo Jepang Bakal Dapat Uang Kerja Sama 500 Ribu Hingga 1 Juta Yen

Kalangan bisnis di Tokyo akan mendapatkan kyoryokukin (uang kerja sama) antara 500 ribu yen hingga satu juta yen.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Restoran di Tokyo Jepang Bakal Dapat Uang Kerja Sama 500 Ribu Hingga 1 Juta Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seiring dengan diberlakukannya Deklarasi Darurat di Tokyo, pemerintah daerah meminta penutupan beberapa lokasi bisnis, namun juga ada uang kerja sama untuk mereka.

"Bagi kalangan bisnis akan ada kyoryokukin (uang kerja sama) antara 500 ribu yen hingga satu juta yen nantinya," kata Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, Jumat (10/4/2020) siang.

Selain menuntut penutupan di berbagai industri, seperti kafe internet, ruang pachinko, dan bioskop, restoran diminta untuk mempersingkat jam kerja dari jam 05.00 hingga 08.00 malam.

"Kalau kerja sama semua pihak dilakukan, semoga target 80 persen penurunan infeksi dapat terjadi nantinya karena ini juga untuk kita semua, untuk keluarga kita sendiri. Mohon kerja samanya," tambah Koike.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike
Gubernur Tokyo Yuriko Koike (Richard Susilo)

Pemda Tokyo juga telah menyiapkan sistem untuk membayar biaya kerja sama (kyoryokukin) untuk mencegah penyebaran infeksi kepada bisnis yang bekerja sama, yang menyatakan bahwa mereka akan membayar hingga 1 juta yen untuk bisnis dengan dua toko atau lebih.

Sedangkan yang punya satu toko dengan kyorokukin sebesar 500.000 yen.

Berita Rekomendasi

Gubernur Yuriko Koike mengatakan pembatasan akan diterapkan mulai tanggal 11 April 2020 besok.

Baca: Cerita Pasien Sembuh Corona, Sempat Didiagnosa DB Hingga Pinggang Serasa Mau Patah

"Saya ingin mengumumkan hari ini dan benar-benar mulai besok diterapkan deklarasi darurat ini," kata Yurioo Koike.

Permintaan tersebut pada prinsipnya dibuat berdasarkan Hukum Tindakan Khusus untuk Corona Baru. Namun, untuk fasilitas komersial skala kecil, itu bukan Undang-Undang Tindakan Khusus tetapi panggilan untuk kerja sama Tokyo sendiri.

Dari sudut pandang "pengecualian tiga ruang padat, tertutup, dan dekat," Pemda Tokyo memasukkan berbagai fasilitas hiburan, lembaga pendidikan, dan fasilitas komersial untuk juga meliburkan usahanya.

Sebuah toko pachinko kecil MGM di Tokyo
Sebuah toko pachinko kecil MGM di Tokyo (Richard Susilo)

"Kami khawatir penyebaran infeksi di Tokyo menyebar di pusat kota pada malam hari, jadi kami akan menambahkan kabaret dan klub malam, serta pusat permainan dan toko mahjong di mana pun agar diliburkan semua," jelas dia.

Selain itu, meskipun restoran dan izakaya tidak diharuskan ditutup, pemda meminta jam kerja dari jam 05.00 sampai 08.00 malam, dan minuman keras dilayani sampai pada jam 07.00 malam.

Baca: Pemakaman Perawat Meninggal Dunia karena Corona Ditolak Warga, Tanggapan Sekda Kabupaten Semarang

Di sisi lain, berdasarkan konsultasi akhir dengan pemerintah pusat, Kamis (9/4/2020), ibu kota telah memutuskan bahwa "diperlukan untuk hidup" tidak akan diminta tutup bagi tukang cukur/industri kecantikan, department store dan konter barang kebutuhan rumah pusat.

Jumlah total orang yang terinfeksi di Tokyo melebihi 1.519 orang.

Koordinasi dengan pemerintah pusat, yang telah menunjukkan fokus pada liburan, sulit untuk menghindari kebingungan sosial, tetapi pejabat Metropolitan Tokyo mengatakan, "Kita bisa mendapatkan jawaban yang hampir lengkap. Kuncinya adalah bagaimana mendapatkan kerja sama dari operator bisnis di masa depan."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas