Perayaan Paskah, Paus Fransiskus Serukan Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19
Paskah kali ini, Paus Fransiskus menyerukan solidaritas ke seluruh dunia untuk menghadapi tantangan besar yang ditimbulkan pandemi Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perayaan Hari Paskah 2020 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada perayaan kali ini, Paus Fransiskus menyerukan solidaritas ke seluruh dunia untuk menghadapi tantangan besar yang ditimbulkan pandemi Covid-19.
"Uni Eropa saat ini menghadapi tantangan besar yang mempengaruhi masa depannya, tetapi juga seluruh dunia," ungkap Paus Fransiskus dalam khotbah Paskah, di Katedral Saint Paul, Minggu (12/4/2020).
Mengutip dari Al Jazeera, Paus berusia 83 tahun itu memutuskan dengan tradisi berabad-abad, untuk menyiarkan massa Minggu Paskah kepada mereka dalam kesendirian karena lockdown Covid-19, yang memaksa umat Katolik dunia berimprovisasi pada hari suci mereka.
Baca: Paus Fransiskus Kabarnya Tunda Kunjungan ke Indonesia, Ini Kata Ketua Forkoma PMKRI Soal Itu
Baca: Bangkai Paus Terdampar di Pantai Waihungu, Diduga Dibunuh Oleh Nelayan
Pasu teringat bahwa Eropa bangkit kembali setelah Perang Dunia II, "Berkat semangat solidaritas yang memungkinkan mengatasi persaingan."
"Ini bukan waktu untuk mementingkan diri sendiri, tantangan yang kita hadapi, dialami oleh semua orang, tanpa membedakan antara satu dengan yang lain," papar Paus Fransiskus.
Lebih lanjut, mengutip dari Time, Paus mendesak para pemimpin politik, khususnya, untuk memberikan harapan dan kesempatan kepada para pekerja yang di-PHK.
Paus juga menyerukan bantuan sanski, pengampunan utang, dan gencatan senjata untuk menekan konflik dan krisi keuangan di seluruh dunia.
Baca: Karena Corona, 7 Selebriti Ini Rayakan Paskah di Rumah, Sampai Paduan Suara Rame-rame via Video Call
Baca: Kompak Rayakan Paskah Pertama di Rumah,Tengok Potret Gemas Bayi Shandy Aulia yang Tepat Usia 2 Bulan
Paus Fransiskus Berterima Kasih Kepada Tenaga Medis
Kembali mengutip Al Jazeera, selain menyerukan beberapa hal di atas, Paus juga mengucapkan terima kasih dan memberikan motivasi kepada para dokter, dan perawat yang telah bekerja di garda terdepan.
"Sampai pada titik kelelahan dan tidak jarang, mengorbankan kesehatan mereka sendiri," kata Paus.
Perayaan yang Tidak seperti Biasanya
Pada Sabtu malam (11/4/2020), Paus Francis memimpin misa Paskah di Basilika Santo Petrus yang kosong.
Ia mendesak orang-orang untuk tidak menyerah pada rasa takut dan fokus pada pesan harapa
Gereja yang biasanya dipenuhi 10.000 jemaat, ditutup untuk umum.
Ibadah Paskah hanya dihadiri sekitar dua lusin orang, server altar dan paduan suara pun terlihat lebih sedikit dari biasanya.
"Kegelapan dan kematian tidak memiliki kata terakhir," kata Paus merujuk pada wabah Covid-19.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)