Presiden Turki Erdogan Tolak Pengunduran Diri Menterinya yang Mundur karena Kecewa Lockdown
Presiden Turki, Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri menteri dalam negeri Turki pada Minggu (12/4/2020) lalu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman pada Minggu (12/4/2020) lalu.
Pasalnya sang Menteri mengundurkan diri karena menilai kabar lockdown yang diberlakukan pemerintah sangat mendadak.
Sehingga menyebabkan kepanikan di masyarakat, terutama panic buying.
Pemerintah mengumumkan lockdown Turki pada malam hari sekitar pukul 10 waktu Turki, Jumat lalu.
Ketika itu otoritas juga mengatakan akan menerapkan jam malam di puluhan kota.
Alhasil warga Turki hanya memiliki setidaknya dua jam untuk mempersiapkan isolasi besar-besaran ini.
"Insiden yang terjadi menjelang penerapan jam malam itu tidak sesuai dengan manajemen wabah yang baik," cuit Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu mengutip New York Times.
Baca: Bantu Warga Terdampak Corona, Presiden Erdogan Sumbang Gaji 7 Bulan
Baca: Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Turki
Mendagri ini telah memegang jabatan sejak Agustus 2016.
Dia menilai deklarasi pemberlakuan jam malam, pada Jumat dini hari itu tidak mencerminkan implementasi kebijakan yang mulus.
Solyu juga mengundurkan diri dari jabatannya itu melalui cuitan di Twitter pribadinya.
Mengutip dari Al Jazeera, dia menambahkan bahwa ia bangga menjadi Menteri Dalam Negeri dan akan tetap setia kepada Erdogan.
Sementara itu, Erdogan menilai tindakan Solyu itu tidak pantas dilakukan saat krisis seperti ini.
Setelah itu Erdogan juga mengatakan bahwa Mendagri akan terus bekerja sesuai tugasnya.
"Pengunduran diri Menteri Dalam Negeri kami belum diterima oleh Presiden, ia akan melanjutkan tugasnya," kata Direktur Komunikasi Kepresidenan dikutip dari Reuters.