Presiden Taiwan Berbagi Strategi Negaranya yang Berhasil Atasi Wabah Corona
Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen berbagi strategi negaranya yang berhasil dalam mengatasi wabah Corona.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
"Pengalaman tersebut membuat pemerintah dan masyarakat bersiaga sejak dini," tutur Tsai.
Baca: WHO Peringatkan Tes Antibodi Tidak Menjamin Imunitas atas Virus Corona
Perang melawan virus Corona di Taiwan dimulai pada Desember 2019.
Ketika isu penyakit pernapasan yang menulari mulai muncul di China, pemerintah Taiwan mulai memantau penumpang yang datang dari Wuhan.
Pada Januari, Tsai dan jajarannya mendirikan Pusat Komando Epidemi Sentral untuk menangani tindakan pencegahan.
"Kami menerapkan pembatasan perjalanan dan menetapkan protokol karantina untuk pelancong yang berisiko tinggi," ujar Tsai.
Kasus pertama di Taiwan pun terjadi pada 21 Januari 2020.
Segera setelah itu, pemerintah melakukan upaya investigasi yang ketat untuk melacak riwayat perjalanan dan kontak pada setiap pasien.
Isolasi dan pemutusan rantai penularan sebelum wabah membesar juga dilakukan lebih dini.
"Selain upaya tak kenal lelah dari petugas medis yang dipelopori oleh Menteri Kesehatan, Chen Shih-chung, warga negara kami yang berpengetahuan luas juga telah melakukan upaya mereka sendiri," kata Tsai.
Gerai bisnis swasta, waralaba, dan apartemen telah memulai pemantauan suhu tubuh.
Langkah-langkah disinfeksi turut melengkapi upaya pemerintah di ruang publik.
Panic buying pun tidak berlaku di Taiwan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan pembelian barang secara massal, pemerintah memantau lonjakan komoditas pasar dan mengambil alih produksi dan distribusi masker medis.
Bekerja sama dengan perusahaan alat-alat mesin dan pemasok medis, Kementerian Ekonomi mengoordinasikan jalur produksi tambahan untuk masker bedah dan melipatgandakan kapasitas produksi.