Reynhard Sinaga Dipindah ke Penjara Paling Berbahaya 'Monster Mansion' di Inggris
Napi kasus-kasus kejahatan besar dan telah memiliki kekuatan hukum tetap akan dipindahkan untuk ditahan dan di penjara di Wakefield
Editor: Choirul Arifin
Polisi Inggris percaya bahwa Reynhard telah menyerang sekitar 195 pria. Dia berhasil memikat korbannya untuk berkunjung ke tempat tinggalnya dengan perangainya yang baik dan ramah.
Hal ini semakin didukung dengan kondisi para korban yang kebanyakan para remaja. Mereka yang keluar dari bar dalam keadaan mabuk menjadi sasaran empuk bagi Reynhard.
Perbuatan keji Reynhard tak pernah diketahui hingga suatu hari, korbannya yang terkahir memergokinya.
Korban yang masih remaja itu tiba-tiba tersadar ketika Reynhard berusaha untuk memperkosanya.Pemain rugby di tim sekolahnya itu berhasil mendorong dan menonjok Reynhard sebelum kabur.
Dilansir BBC Juli tahun lalu, ayah Reynhard Sinaga, Saibun Sinaga, akhirnya buka mulut terkait vonis yang diterima putranya.
"Kami menerima putusannya. Hukumannya sesuai dengan kejahatannya. Saya tidak ingin mendiskusikan kasusnya lebih dari ini," pintanya.
Teman Reynhard selama di Universitas Indonesia menuturkan, pria kelahiran Jambi itu dikenal sebagai mahasiswa yang populer serta flamboyan.
"Dia mudah bergaul, ramah, bisa berinteraksi, lucu ketika diajak dalam kerja kelompok," kata teman yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Teman itu mengatakan, dia kehilangan kontak dengan pria 36 tahun tersebut sejak melanjutkan studi di Inggris 2007 silam.
Reynhard Sinaga disebut jatuh cinta dengan Manchester begitu sampai, dan memberi tahu keluarganya dia berniat tinggal selamanya di sana.
Tinggal dekat Gay Village di Manchester, dia disebut bisa lebih leluasa mengekspresikan orientasi seksualnya yang tidak bisa dilakukan di Indonesia.
Selama 10 tahun, dia disebut hidup dari uang yang diberikan ayahnya, seorang pengusaha yang mempunyai sejumlah cabang bank swasta.
Ketika menjatuhkan vonis, Hakim Suzanne Goddard menyatakan bahwa keluarga pelaku pemerkosaan terbesar Inggris itu sama sekali tak tahu "karakter aslinya".
Sejumlah media Negeri "Ratu Elizabeth" ketika itu memberikan judul beragam, mulai dari "Peter Pan" hingga "Predator Seks" sejak vonis Reynhard ditetapkan. (tribun network/rin/the sun/bbc)