Donald Trump Hentikan Promosi Hidroksiklorokuin setelah Penelitian Tak Tunjukkan Manfaat
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mundur dari mempromosikan obat hidroksiklorokuin yang kontroversial.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Lebih jauh, sebuah analisis menunjukkan, hampir sepertiga dari veteran di Rumah Sakit Militer AS meninggal ketika dirawat dengan hidroksiklorokuin.
"Temuan ini menyoroti pentingnya menunggu hasil studi prospektif, acak, terkontrol, sebelum adopsi luas dari obat ini," terang para peneliti.
Secara terpisah, Komisioner Administarasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Stephen Hahn menyampaikan peringatan.
Ia mengatakan, agar tidak menarik kseimpulan dari 368 sampel pasien.
Menurutnya, hingga saat ini obat masih dalam uji coba terbatas dan temuannya belum ditinjau sejawat.
"Studi ini merupakan studi retrospeksi kecil di VA," ungkap Hahn.
"Ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan dokter, sebagai bagian dari keputusan dalam menulis resep untuk hidroklorokuin," katanya.
Baca: Harapan Donald Trump Terkait Rumor Kondisi Kim Jong Un saat Ini, Mengaku Berhubungan Baik
Baca: Kabar Terkini Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Dikabarkan Mati Otak, Trump: Segera Sembuh!
Trump Izinkan Penyebaran Lebih dari 25 Dosis Obat
Sebelumnya, Donald Trump mengizinkan penyebaran lebih dari 25 juta dosis obat dari cadangan nasional.
Keputusan tersebut membuat kelangkaan bagi mereka yang menggunakannya sebagai obat malaria, lupus, dan penyakit lainnya.
Lebih jauh, Fox News sempat mempromosikan obat ini.
The Guardian menerangkan, media Fox News itu menyebut hidroksiklorokuin hampir 300 kali di antara 23 Maret hingga 6 April 2020.
Sebuah tinjauan media Politico, Donald Trump hampir tidak menyebutkan obat itu pada pekan lalu.
Trump bahkan sepenuhnya menghindari menyebutkan hidroksiklorokuin pada briefing Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.