Begini Upaya Vietnam Tangani Pandemi Corona, Galakkan Karantina dan Skeptis pada Angka di China
Pada Kamis (23/4/2020) lalu, Vietnam membuka kuncian nasional untuk mencegah penularan wabah Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sedikit melihat ke belakang, Vietnam adalah negara pertama yang berhasil memberantas epidemi SARS hampir dua dekade lalu.
"Hanya beberapa negara yang dapat mengendalikan dan memobilisasi sumber daya pada skala ini," kata Le Hong Hiep, seorang analis Vietnam di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura.
"Di Vietnam mereka dapat melakukannya, dan sebagian karena sistem politik yang dirancang untuk menanggapi situasi seperti itu. Ini tidak selalu baik, tetapi dalam krisis itu membantu," tambahnya.
2. Sedikit Infeksi Banyak Karantina
Langkah-langkah sweeping sering menyebabkan sejumlah besar orang diisolasi hanya karena beberapa infeksi.
Februari lalu ada sekelompok pekerja Vietnam yang dinyatakan positif Covid-19 sekembalinya dari Wuhan, China.
Pihak berwenang langsung mengunci seluruh komunitas mereka yang terdiri dari 10.000 orang selama tiga minggu, jadi karantina massal pertama di luar China.
Bulan lalu, lebih dari 300 staf medis, polisi, tentara, dan warga sipil dikerahkan untuk melacak kontak seorang pilot Inggris yang diyakini sebagai sumber virus corona di sebuah bar di Kota Ho Chi Minh.
Baca: Vietnam dan Malaysia Sudah Turunkan Harga BBM Karena Harga Minyak Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?
Baca: Di ILC, Anies Minta Indonesia Tiru Vietnam: Penderitaan yang Kita Semua Alami Jangan Diperpanjang
Pihak berwenang menutup beberapa bisnis dan mengkarantina ribuan orang di apartemen mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, ketika infeksi impor melonjak di seluruh Asia, Vietnam menempatkan puluhan ribu pelancong yang datang untuk karantina di barak tentara, asrama universitas, dan fasilitas umum lainnya.
Ini dilakukan kepada semua pelancong yang masuk, baik menujukkan gejala corona maupun tidak.
Sebagai langkah pencegahan, keagresifan mereka mungkin terlalu berlebihan.
Tetapi mereka terus menekan angka pasien rumah sakit Vietnam dan melacak kontak untuk fokus pada sejumlah kecil cluster.
"Apa yang kita ketahui sekarang adalah virus ini menyebar dari orang-orang yang tidak bergejala, dan jika Anda hanya memantau orang-orang ketika mereka mendapatkan gejala, sudah terlambat," kata Todd Pollack, spesialis penyakit menular Harvard Medical School.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.