Begini Upaya Vietnam Tangani Pandemi Corona, Galakkan Karantina dan Skeptis pada Angka di China
Pada Kamis (23/4/2020) lalu, Vietnam membuka kuncian nasional untuk mencegah penularan wabah Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
3. Skeptis pada Angka Wabah di China
Analis mengatakan hubungan Vietnam yang kacau dengan Cina memengaruhi responsnya terhadap wabah itu.
Beberapa hari setelah China melaporkan kematian pertama dari virus 11 Januari dan sebelum ada kasus muncul di Vietnam, kementerian kesehatan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat AS dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyusun rencana penahanan.
Pada intinya, Vietnam sudah skeptis dengan angka yang disuguhkan China dan menganggap mungkin penyebaran virus lebih besar.
Minggu ini perusahaan cybersecurity AS, FireEye melaporkan bahwa peretas terkait dengan pemerintah Vietnam berusaha membobol akun email pejabat dan manajemen darurat Tiongkok di Wuhan sejak Januari.
"Vietnam memahami Cina lebih baik daripada beberapa negara lain," kata Le.
"Karena sistem politik yang sama, mereka tahu cara kerja Cina, dan mereka tahu risiko dan kerugian sistem tersebut. Mereka tahu mungkin ada masalah dalam data China. Jadi dalam berurusan dengan Cina, Vietnam sangat berhati-hati," tambahnya.
Angka Corona Vietnam Kejutkan AS
Todd Pollack juga orang yang memprakarsai kesehatan di Ibukota Vietnam, Hanoi.
Pejabat Amerika dikejutkan oleh tingkat infeksi Vietnam yang rendah.
Bahkan para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS di Vietnam mengatakan bahwa tidak ada kesalahan dalam data tersebut.
"Tidak memiliki indikasi bahwa angka-angka itu salah," Dr. John MacArthur, direktur pusat badan tersebut di Thailand.
Minggu ini, media pemerintah melaporkan bahwa hasil tes pada lebih dari 1.000 pembeli di pasar Hanoi dan lebih dari 19.000 pelancong di bandara dan stasiun kereta api di Kota Ho Chi Minh tidak menemukan infeksi.
Hal ini memperkuat keyakinan bahwa wabah sudah teratasi.
Keberhasilannya telah memungkinkan Vietnam untuk mulai memainkan peran sebagai dermawan bagi negara lainnya.
Bulan ini Hanoi mempercepat pengiriman hampir setengah juta pakaian medis pelindung ke AS yang diproduksi di sebuah pabrik DuPont di Vietnam.
Kiriman ini lantas ditanggapi terima kasih dari Presiden AS, Donald Trump.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.