Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Selatan Sebut Kim Jong Un Tidak Meninggal: Dia Bersembunyi dari Virus Corona

Menteri Korea Selatan mengatakan kepada Parlemen bahwa Kim Jong Un kemungkinan tengah berhati-hati karena krisis Covid-19.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Korea Selatan Sebut Kim Jong Un Tidak Meninggal: Dia Bersembunyi dari Virus Corona
KCNA via Yonhap dan EPA
Korea Selatan Sebut Kim Jong Un Tidak Meninggal: Dia Bersembunyi dari Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan belum terlihat ke publik sejak 11 April 2020.

Empat hari kemudian, Kim Jong Un dikabarkan tidak hadir di perayaan hari ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, 15 April 2020.

Ketidakhadiran Kim Jong Un di depan publik ini pun memicu spekulasi.

Hal ini dianggap sebagai kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca: Analisa Pejabat Korsel Soal Hilangnya Kim Jong Un

Baca: Begini Cara Korea Utara Memilih Siapa yang akan Menjadi Pemimpin setelah Kim Jong Un

Dikutip Tribunnews dari Mirror, Menteri Korea Selatan mengatakan kepada Parlemen bahwa Kim Jong Un kemungkinan tengah berlidnung dari krisis Covid-19.

Menteri tersebut pun menegaskan Kim Jong Un masih hidup.

Kim Jong Un saat mengawasi latihan artileri jarak jauh pada 9 Maret 2020 - Kim Jong Un tidak meninggal, ia disebut tengah bersembunyi untuk menghindari virus corona. Ia dikatakan sedang berada di Wonsan.
Kim Jong Un saat mengawasi latihan artileri jarak jauh pada 9 Maret 2020 - Kim Jong Un tidak meninggal, ia disebut tengah bersembunyi untuk menghindari virus corona. Ia dikatakan sedang berada di Wonsan. (Yonhap)

Krisis Covid-19 dapat Disalahkan

BERITA REKOMENDASI

Menteri Korea Selatan untuk urusan Korea Utara Kim Yeon Chul sekarang percaya bahwa krisis Covid-19 menjadi faktor utama rumor soal Kim Jong Un.

Menteri Unifikasi yang mengawasi keterlibatan Korea Utara itu memberikan komentarnya dalam sidang parlemen.

"Memang benar bahwa ia tidak pernah melewatkan peringatan untuk ulang tahun Kim Il Sung sejak ia berkuasa," tambahnya.

"Tetapi banyak acara peringatan termasuk perayaan dan perjamuan dibatalkan karena masalah virus corona," tuturnya.

Lebih lanjut, sang menteri mengatakan bukan tidak biasa bagi Kim Jong Un untuk menghilang selama berminggu-minggu pada suatu waktu.


Ia menegaskan, sejak pertengahan Januari ia juga tidak terlihat selama hampir 20 hari.

"Saya tidak berpikir itu sangat biasa mengingat situasi (virus corona) saat ini," katanya.

Sebelumnya, Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus virus korona yang dikonfirmasi.

Tetapi telah mengambil langkah-langkah untuk bersiap menghadapi wabah.

Baca: Selain Kim Jong Un, Ini 2 Pemimpin Korea Utara yang Pernah Menghilang

Baca: Temuan Korea Selatan Terkait Kondisi Kim Jong Un

Korea Utara Membatalkan Acara Besar

Untuk diketahui, Korea Utara telah membatalkan beberapa acara besar.

Tak hanya itu saja, Korea Utara juga memberlakukan pembatasan-perbatasan dan tindakan karantina dalam upaya untuk mencegah wabah.

Jika Kim Jong Un bersembunyi karena kekhawatiran seputar Covid-19, menurut CEO Korea Risk Group Chad O'Carroll, itu akan mencederai narasi media pemerintah setempat.

Pasalnya, sebelumnya Korea Utara pernah mengatakan krisis virus corona telah dikelola dengan sempurna.

"Jika dia hanya berusaha menghindari infeksi, secara teori, seharusnya sangat mudah untuk merilis foto atau video Kim Jong Un yang tampak sehat," katanya.

Intelijen AS: Sangat Mungkin Mengindari Paparan Covid-19

Lebih lanjut, narasumber intelijen AS mengatakan, sangat mungkin Kim Jong Un menghilang dari pandangan publik untuk menghindari paparan Covid-19.

Melihat kereta kepresidenannya di kawasan resor pantai Wonsan, menunjukkan dia mungkin ada atau baru-baru ini tiba di sana.

Tetapi narasumber itu mengatakan, tidak ada dukungan otoritatif untuk kesimpulan seperti itu.

Agen-agen AS juga masih mempertimbangkan kemungkinan Kim Jong Un mungkin sakit.

Lebih jauh, Rachel Minyoung Lee, seorang mantan analis intelijen sumber terbuka Korea Utara untuk pemerintah AS memberikan komentarnya.

"Saya setuju dengan penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir Kim Jong Un tidak melakukan tugasnya," katanya.

"Karena itu, aku tidak akan membaca terlalu banyak surat yang ditandatangani oleh Kim Jong-un," jelasnya.

"Kurasa sebagian besar dari mereka tidak ditulis olehnya." terangnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas