Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Bisa Berbahasa Jepang, Pelajar Indonesia Kesulitan Konsultasi Terkait Covid-19

Asosiasi Internasionalisasi Miyagi, yang bekerja untuk mendukung penerjemah bagi orang asing membentuk sistem juru bahasa online bulan April ini.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Bisa Berbahasa Jepang, Pelajar Indonesia Kesulitan Konsultasi Terkait Covid-19
Foto Kahoku Shinpo
Dua pelajar Indonesia sedang konsultasi dengan pengajarnya pertengahan Maret 2020. 

Kebutuhan akan kesehatan dan dukungan hidup semakin meningkat.

Asosiasi Internasionalisasi Miyagi, yang bekerja untuk mendukung penerjemah bagi orang asing yang mengunjungi rumah sakit, membentuk sistem juru bahasa online bulan April ini.

Sistem itu dapat menanggapi 22 bahasa.

"Kami ingin membuatnya dikenal luas dan membantu mengurangi kecemasan," katanya.

Hotel Toyoko-Inn yang telah bekerjasama dengan Pemda Tokyo menjadi tempat perawatan bagi pasien ringan Corona, menjadi semacam sanatorium.
Hotel Toyoko-Inn yang telah bekerjasama dengan Pemda Tokyo menjadi tempat perawatan bagi pasien ringan Corona, menjadi semacam sanatorium. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Pusat Koeksistensi Multikultural Sendai di Sendai juga menerima konsultasi untuk kaitan virus korona baru, dan mendukung 18 bahasa melalui telepon termasuk hari Sabtu dan Minggu.

Universitas Tohoku juga membuka pusat konsultasi untuk menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris dan China pada tanggal 24 April 2020.

Namun, layanan dukungan seperti penerjemah medis online terutama pada siang hari pada hari kerja, dan ada batasan untuk dukungan.

BERITA REKOMENDASI

"Sulit untuk memberikan dukungan tatap muka walaupun kita mencoba memberikan dukungan yang lebih sopan, sehingga akibatnya para pendukung menjadi frustrasi."

Baca: Ada Mobil Berplat N Selundupkan 4 Orang ke Surabaya di PSBB Hari Kedua

"Perlu untuk merawat siswa internasional yang terinfeksi. Saya memiliki beberapa hal yang tidak dapat saya lakukan, tetapi saya ingin fokus pada dukungan di masa depan," kata Yukiko Kobayashi (69), wakil dari kelompok sukarelawan "Mori", yang telah mendukung mahasiswa pertukaran di Universitas Tohoku dengan mengadakan pertemuan pertukaran.

Direktur sekolah bahasa Jepang Pandan College (www.pandan.ac.id), Kadek Yuliasih juga sangat menyarankan para pelajar terlebih dahului belajar bahasa Jepang.

"Bagi para pelajar yang mau belajar ke Jepang sebaiknya menguasai terlebih dulu bahasa Jepang sebelum berangkat atau sekolah bahasa Jepang dulu di Tokyo, barulah melanjutkan pendidikan ke Universitas di Jepang," kata dia.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas