Misteri di Balik Kematian Adolf Hitler Mulai Terkuak, Benarkah Pemimpin Nazi Itu Belum Meninggal?
Laporan dari kantor CIA di Venezuela menyebut seorang bekas prajurit SS mengaku bertemu Hitler di Kolombia.
Editor: Hasanudin Aco
Moskow punya keunggulan untuk mempertahankan versi mereka. Bulan Mei hingga Juli 1945 mereka menguasai Berlin sepenuhnya.
Mereka juga menahan orang-orang yang selamat dari bunker perlindungan, termasuk juru kamera pribadi Hitler, Heinz Linge; asisten lapangannya Otto Günsch dan pilot pribadi Hans Baur.
Guna mempertahankan rahasia, Soviet diam-diam menahan Käthe Heusermann, perawat gigi yang membantu mengidentifikasi jenazah Hitler.
Jenazah Hitler tetap berada di unit Smersh yang menemukannya. Setiap kali unit itu berpindah, jenazah itu ikut bersama mereka.
Jenazah ini sempat dimakamkan di hutan di pinggiran Berlin, kemudian di kota Rathenow di negara bagian Brandenburg, dan akhirnya di markas yang dibangun Soviet tahun 1946 di Magdeburg.
Baru pada tahun 1968 lewat sebuah buku yang ditulis oleh Lev Bezymenski jurnalis dan agen intelijen Soviet yang ikut dalam serbuan Berlin, rincian arsip Moskow soal Hitler – termasuk otopsinya – bisa dipublikasikan.
Baru tahun 2009, kepala dinas rahasia Rusia FSB (pengganti KGB), Vasily Khristoforov, melaporkan jenazah Hitler dikremasi tahun 1970 dan abunya dibuang ke Sungai Biederitz.
Langkah ini direkomendasikan Direktur KGB ketika itu, Yuri Andropov, sesudah Uni Soviet menyerahkan kendali markas mereka di Magdeburg kepada Jerman Timur.
Menurut penjelasan Khristoforov, kremasi Hitler dilakukan untuk mencegah makam Hitler dijadikan pemujaan bagi kelompok Nazi.
Moskow tetap menyimpan rahang dan gigi Hitler di kantor FSB, serta potongan tengkoraknya di kantor arsip negara.
Racun atau peluru?
Laporan yang dibuat sejarawan Hugh Trevor-Roper bulan November 1945 menyatakan Hitler bunuh diri sekitar pukul 3:30 sore tanggal 30 April 1945, bersama dengan kekasihnya Eva Braun, yang ia nikahi sehari sebelumnya.
Hitler bunuh diri dengan menembakkan pistol ke dalam mulutnya, sementara Eva menelan kapsul sianida.
Versi ini dipertanyakan di buku Bezymenski yang juga menyebutkan jenazah Hitler “tak lengkap di bagian tengkorak”.
Wartawan Jean-Christophe Brisard dan Lana Parshina diberi akses tahun 2016 oleh pemerintahan Vladimir Putin kepada arsip negara Rusia dan arsip intelijen terkait kasus ini.
Mereka mengatakan potongan gelas ditemukan di gigi Hitler yang menandakan ia menelan sianida, sekaligus mempertanyakan kebenaran Hitler mati dengan tembakan.
Dalam wawancara tahun 2018 dengan koran Times of Israel, Parshina melaporkan Hitler memperlihatkan tanda penyakit Parkinson di hari akhir hidupnya.
Maka ia ragu apakah Hitler mampu menembak diri sendiri dengan tangannya dalam keadaan demikian.
Brisard menekankan bahwa mereka tak menemukan jejak peluru di mulut Hitler.
Sekalipun ia tak menutup kemungkinan Hitler meminta orang kepercayaannya – seperti asisten dan juru kamera pribadinya Heinz Linge – untuk menembaknya sesudah minum racun.
Versi lain menyatakan ia bunuh diri dengan minum racun, lalu menembak kepalanya sendiri di pelipis.
Namun, secara umum para ahli setuju bahwa jenazah yang ditemukan pasukan Soviet di lubang memang jenazah Hitler.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.