Donald Trump Pangkas Dana untuk Peneliti Covid-19 yang Bekerjasama dengan Laboratorium Wuhan
Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Peter Daszak harus gigit jari lantaran administrasi Presiden AS, Donald Trump menyetop aliran dana untuknya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Mereka bersama-sama telah membuat katalog ratusan virus kelelawar, penelitian yang sangat penting saat ini.
Melihat berbagai jenis pengobatan yang dicoba untuk menyembuhkan Covid-19, ilmuwan veteran ini mengaku pernah membuktikan kemanjuran Remdesivir.
"Obat terobosan, Remdesivir, yang tampaknya memiliki dampak pada COVID-19 sebenarnya diuji terhadap virus yang kami temukan di bawah dana penelitian NIH kami."
Sayangnya, pendanaan untuk lebih lanjut meneliti berbagai kemungkinan pengobatan untuk Covid-19 dipangkas NIH.
Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menyetop aliran dana ke Daszak sejak dua minggu lalu setelah disinformasi politik yang menargetkan Institut Wuhan China.
Baca: Jenazah ABK Indonesia di Kapal Ikan China Dijadwalkan Tiba dari Korea di Rumah Duka Hari Ini
Baca: Sebulan Hidup Tanpa Wabah, Wuhan Kembali Laporkan 1 Kasus Infeksi Covid-19
Pada 14 April lalu, anggota Kongres dari Partai Republik Florida, Matt Gaetz mengklaim Lembaga Wuhan di China telah melahirkan monster.
Gaetz adalah pembela presiden Trump yang kuat.
Dia sedang diselidiki oleh House Ethics Committee karena diduga mengancam saksi terhadap Trump dan dia memimpin protes untuk menunda kesaksian pemakzulan.
Di lain sisi, Trump mengaku mendengar bahwa pemerintahan Barack Obama memberi laboratorium China itu hibah senilai USD 3,7 juta senilai Rp 55 miliar dengan kurs dolar saat ini.
"Pemerintahan Obama memberi mereka hibah $ 3,7 juta? Saya sudah mendengar tentang itu. Dan kami telah menginstruksikan bahwa jika ada hibah pergi ke daerah itu kami sedang melihatnya, secara harfiah, sekitar satu jam yang lalu, dan juga di pagi hari. Kami akan mengakhiri hibah itu dengan sangat cepat," kata Trump.
Baca: Analis: Lonjakan Pengangguran di AS, Terburuk Sejak Perang Dunia II
Baca: Pandemi Corona Buat 20 Juta Warga AS Menganggur, Pecahkan Rekor sejak Depresi Besar pada 1929
Hibah itu sebenarnya ditujukan Aliansi EcoHealth yang berbasis di AS, dikepalai Peter Daszak.
Digunakan untuk meneliti berbagai hal sebagai pencegahan penyakit yang dilakukannya di seluruh dunia.
Karyanya dianggap sangat penting sehingga tahun lalu, hibah itu diotorisasi dan ditingkatkan oleh administrasi Trump.
Daszak telah menghabiskan sekitar USD 100.000 atau sekira Rp 1,4 miliar setahun bekerja sama dengan lab Wuhan.
Menyoal pemberhentian dana, National Institutes of Health dalam pernyataannya tidak memberi tahu alasan hibah atau dana itu dibatalkan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)