Kelompok Militan Serang Rumah Sakit Bersalin di Kabul, 24 Orang Tewas Termasuk Bayi
Kelompok militan menyerang sebuah rumah sakit di Kabul, Selasa(12/5/2020) korban tewas mencapai 24 orang, termasuk ibu, perawat dan dua bayi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
Dan sudah menunggu sembilan bulan untuk bertemu putranya.
Tetapi, kata Muhammadi, dia hanya empat jam bersama sang anak, sebelum dia terbunuh.
"Kami memberiya nama Omid (yang berarti harapan)," terangnya melalui telepon di Kabul.
"Harapan untuk masa depan yang lebih baik, harapan untuk Afghanistan lebih baik," tambahnya.
"Dan untuk seorang ibu yang telah berjuang memiliki anak selama bertahun-tahun," tambahnya.
Lebih lanjut, ketika kelompok bersenjata itu berbalik ke arah tempat Omid tertidur, Muhammadi berkata, dia pingsan karena ketakutan ketika suara peluru bergema di bangsal.
Terbaring Tak Bernyawa...
Secara terpisah, dikutip Tribunnews dari Al Jazeera foto-foto dari Kementerian Dalam Negeri setempat menunjukkan dua anak kecil terbaring tak bernyawa di dalam rumah sakit.
Sebuah gambar memperlihatkan, wanita yang tewas terbaring di tanah.
Kata perawat di unit yang selamat dan telah dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit lain mengatakan, korban wanita itu memegang erat bayinya.
Pasukan Keamanan Menuturp Daerah
Lebih jauh, pasukan keamanan sebelumnya menutup daerah tersebut ketika mengevakuasi lebih dari 80 wanita dan bayi dari rumah sakit.
Sebagai catatan, lokasi kejadian merupakan tempat di mana badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres atau MSF) menjalankan klinik bersalin.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tareq Arian mengatakan, tiga warga negara asing, termasuk di antara yang dievakuasi dengan aman.
Lebih lanjut, tidak jelas mengapa rumah sakit bersalin di Dashti Barchi, dengan fasilitas 100 tempat tidur, menjadi sasaran serangan.
Arian mengatakan, serangan tersebut melawan kemanusiaan dan kejahatan perang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)