Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Virus Corona Diduga Bukan dari Kelelawar, Tapi Manusia di Pasar Hewan Liar Wuhan

Studi itu juga memaparkan "keterkejutan" mereka ketika mengetahui, virus corona itu sudah "pra-adaptasi untuk menjangkiti manusia"

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Awal Virus Corona Diduga Bukan dari Kelelawar, Tapi Manusia di Pasar Hewan Liar Wuhan
Noel Celis / AFP
Personel keamanan yang mengenakan APD berdiri di depan Rumah Sakit Leishenshan Wuhan di Wuhan, di provinsi Hubei tengah Cina pada 11 April 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pasar hewan liar di Wuhan, China sempat disinggung sebagai sumber awal mula virus corona atau Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO.

Baru-baru ini, klaim tersebut mendapatkan tantangan dari sebuah studi ilmiah.

Baca: Obama Kritik Kinerja Para Pejabat AS dalam Merespons Pandemi Covid-19

Melansir Kompas.com, penelitian yang disebut dilakukan pakar biologi itu memperlihatkan bahwa virus diyakini sudah dibawa oleh orang yang sudah terinfeksi.

Studi itu juga memaparkan "keterkejutan" mereka ketika mengetahui, virus corona itu sudah "pra-adaptasi untuk menjangkiti manusia".

Temuan itu begitu kontras dengan kerabat virus corona lain yang bereplikasi secara luar biasa dan kemudian menjangkiti Bumi dalam wabah sebelumnya.

Laporan itu muncul setelah China disorot karena dianggap menghalangi upaya dunia menyelidiki asal usul patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu.

Kabar ini bisa menyulut lagi sorotan sejumlah negara, bahwa Beijing berusaha menutupinya sejak wabah itu terdeteksi di Wuhan.

Berita Rekomendasi

Laporan itu dibuat oleh Alina Chan, pakar biologi molekular dan Shing Zhan, pakar biologi evolusi, dengan abstraknya dilihat di situs biorxiv.

Dalam penelitian itu, dijabarkan bahwa data genetik yang telah dipublikasikan tidak menjelaskan transmisi antar-spesies di pasar hewan liar itu.

Para ilmuwan yang terlibat bersikeras, segala rute penularan zoonotic (dari binatang ke manusia), seperti misalnya dari kelelawar, harus diselidiki.

"Kemungkinan adanya pateogen yang direkayasa secara non-genetika, dapat beradaptasi dengan manusia saat dipelajari di laboratorium, harus dipertimbangkan," ulas dokumen itu.

Dilansir Daily Mail Minggu (17/5/2020), Chan, Zhan, bersama kolega mereka, peneliti Broad Institute Ben Deverman, melakukan komparasi.

Mereka memeriksa sampel SARS-Cov-2, nama resmi virus corona, dengan data yang diambil saat wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS), 2002-2004.

Pada pandemi SARS, corona yang menghantam manusia berasal dari kelelawar, dan menular melalui hewan perantara musang yang dimakan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas