Gempa Guncang Selandia Baru saat PM Jacinda Ardern Lakukan Wawancara, Ekspresinya Tertangkap Kamera
Tiba-tiba guncangan gempa bumi dirasakan Jacinda Ardern saat wawancara dan terekam dalam tayangan televisi.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi mengguncang Selandia Baru.
Bahkan guncangan juga dirasakan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern.
Saat itu ia tengah mengikuti wawancara televisi.
Tiba-tiba guncangan gempa bumi ia rasakan dan terekam dalam tayangan televisi.
Dikutip dari CBS News, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern nyaris tidak bergerak ketika gempa terjadi saat wawancara langsung televisi Senin (25/5/2020) pagi.
Dia menginterupsi pembawa acara Newshub, Ryan Bridge, untuk memberi tahu dia apa yang terjadi di kompleks parlemen di ibu kota, Wellington.
Baca: Kisah Haru Bocah Menangis setelah Santap Makanan Favorit, Gara-gara Covid-19
"Kami hanya mengalami sedikit gempa di sini, Ryan, guncangan yang lumayan di sini," katanya.
Saat guncangan terjadi, tampak PM Selandia Baru itu memandang ke atas dan ke sekeliling ruangan.
"Tapi, um, jika kamu melihat sesuatu bergerak di belakangku," ujarnya sembari tersenyum.
Selandia Baru terletak di Cincin Api Pasifik dan kadang-kadang disebut pulau goyah karena sering terjadi gempa.
Adapun gempa bumi berkekuatan M 5,6 terjadi Senin.
Gempa berpusat di laut sekitar 62 mil timur laut dari Wellington, menurut Survei Geologi AS
Gempa terjadi tepat sebelum jam 8 pagi dan dirasakan oleh ribuan warga Selandia Baru yang bersiap-siap untuk memulai pekan kerja mereka.
Guncangan gempa disebutkan cukup kuat untuk menggoyangkan makanan dari rak dan menghentikan layanan kereta.
Hingga kini tidak ada laporan kerusakan besar atau cedera.
Baca: Tantowi Yahya Ungkap Kunci Keberhasilan Selandia Baru dalam Tangani Pandemi Covid-19
Ardern melanjutkan wawancaranya, memberi tahu pembawa acara TV guncangannya telah berhenti.
"Kami baik-baik saja, Ryan," katanya.
"Aku tidak berada di bawah lampu gantung, aku terlihat seperti berada di tempat yang secara struktural bagus."
Ini videonya:
45 Gempa Susulan
Media lokal New Zealand Herald mengungkapkan, gempa kuat dirasakan secara nasional pada pukul 7.53 pagi, terletak 30 km di barat laut Levin pada kedalaman 37 km.
Hal itu membuatbanyak orang merunduk mencari perlindungan saat tremor panjang berlangsung sekitar 30 detik.
Awalnya GeoNet mengatakan gempa berkekuatan 5,9 tapi kemudian direvisi menjadi 5,8.
Setidaknya ada 45 gempa susulan dalam tiga jam setelah gempa bumi sepanjang hari.
Gempa susulan dikategorikan sebagai gempa "ringan" atau "lemah" di situs web GeoNet termasuk kekuatan 4,4 yang terletak 25 km barat laut Levin dan kedalaman 39 km yang melanda pukul 10.44 pagi.
Wali Kota Kapiti, K Gurunathan, yang berada di rumah di Otaki pada saat itu, dengan cepat menghubungi Wali Kota Horowhenua, Bernie Wanden.
"Dia bilang tidak ada masalah," katanya.
Mr Gurunathan mengatakan gempa bumi adalah "pengingat tepat waktu" ada bahaya lain yang harus diperhatikan selain pandemi.
Itu juga merupakan "momen deja vu dalam hal momen Kaikoura".
Tidak ada laporan awal kerusakan di Kapiti.
Kebakaran dan Darurat NZ belum menerima panggilan terkait gempa.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan tidak ada laporan kerusakan besar yang diterima tetapi petugas melakukan penyelidikan di sekitar Pulau Utara yang lebih rendah untuk menilai kerusakan pada properti.
Gempa menghentikan layanan kereta api dengan komuter yang mengalami penundaan signifikan sementara jalur diperiksa untuk kerusakan. (*)
(Tribunnews.com/ Chrysnha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.