Buntut Tewasnya Hana Kimura, Menteri Komunikasi Jepang akan Sikat Akun Palsu
Menteri Takaichi mengecam keras kontributor yang menulis kata-kata fitnah di dinding medsos, twitter yang dibaca Hana.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Sanae Takaichi akan menyikat semua akun palsu di media sosial Jepang.
Langkah ini diambil menyusul tewasnya pegulat profesional Jepang Hana Kimura, yang diduga bunuh diri lantaran tertekan akibat dibully di media sosial.
"Kita akan perbaharui peraturan yang nantinya akan memungkinkan menyikat semua akun palsu, minta pertanggungjawaban mereka, terutama apabila ada kasus seperti yang dialami Hana Kimura," ungkar Menteri Sanae Takaichi, Selasa (26/5/2020).
Menteri Takaichi mengecam keras kontributor yang menulis kata-kata fitnah di dinding medsos, twitter yang dibaca Hana.
Hal ini disampaikannya sebelum mengikuti pertemuan kabinet Jepang, Selasa (26/5/2020) pagi.
Selain itu, ia ingin mempercepat proses pengungkapan informasi tentang pengirim, termasuk revisi sistem.
Bulan April, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi mengadakan pertemuan ahli untuk memulai diskusi tentang memfasilitasi pengungkapan informasi oleh pengirim, sehingga pembuat akun palsu dapat ditelusuri dengan cepat dan dilakukan penuntutan.
"Segala cara memfitnah orang lain secara pengecut dan tidak dapat dimaafkan sebagai pribadi dengan akun palsu. Kita harus segera meningkatkan moral informasi pengguna," kata menteri.
Baca: Mendikbud Nadiem: Banyak Murid Kangen Sekolah
Undang-undang Pembatasan Kewajiban Penyedia menetapkan penghapusan informasi pelanggaran di internet dan prosedur pengungkapan informasi dari pengirim anonim.
"Untuk mencegah fitnah di internet dan untuk menangani kerusakan dengan benar, pengirim perlu mengoperasikan prosedur pengungkapan informasi dengan benar," ujarnya.
Menteri akan mempertimbangkan serius langkah-langkah seperti membuatnya lebih mudah untuk mengidentifikasi pengirim ketika memposting informasi pelanggaran secara anonim.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, saya ingin mengambil tindakan tegas termasuk revisi sistem agar dapat tersolusikan dengan cepat," tegasnya.
Tak Tahan Dibully
Meninggalnya pegulat profesional Jepang Hana Kimura di usia 22 tahun tanggal 23 Mei 2020 lalu diduga karena ijime (bully) yang dilakukan di medsos Jepang.