Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana China Lakukan Latihan Militer di Laut China Selatan Buat Negara Tetangga Khawatir

Dua kapal induk China akan dikerahkan pada Agustus mendatang di dekat perairan Taiwan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Rencana China Lakukan Latihan Militer di Laut China Selatan Buat Negara Tetangga Khawatir
Foto Google
Laut China Selatan - Dua kapal induk China akan dikerahkan pada Agustus mendatang di dekat perairan Taiwan. 

"Latihan pendaratan adalah bagian dari pelatihan reguler angkatan laut PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dalam mencapai rencana Beijing untuk membawa Laut China Selatan di bawah kendalinya," kata Le-yi.

"Sebuah latihan pendaratan dapat dilihat sebagai persiapan untuk serangan terhadap Taiwan."

"Tetapi lebih terkait dengan PLA membangun sistem tempurnya untuk setiap kemungkinan konflik di Laut China Selatan," jelasnya.

Belum ada pengumuman resmi dari Tiongkok tentang rencana latihan ini.

Namun, Taiwan merasa khawatir sama halnya dengan negara-negara di sekitar Laut China Selatan, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Australia.

AS Kirim Pembom Angkatan Udara ke Laut China Selatan

Dua pembom Lancer B-1B Angkatan Udara terbang di atas Laut China Selatan pada Selasa lalu, dikutip dari Stars Stripes

Berita Rekomendasi

Para pesawat pembom yang dikerahkan ke Guam ini membawa misi untuk mendemonstrasikan kekuatan Angkatan Udara AS, sebagaimana dikatakan Twitter Angkatan Udara pada Rabu (27/5/2020).

Lancers berasal dari Skuadron Bom Ekspedisi ke-9 di Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas.

Baca: China dan AS Sama-sama Kerahkan Kapal Perang ke LCS, Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III

Baca: Iming-iming untuk Industri Jepang dan AS yang Bersedia Relokasi Pabrik dari China ke Indonesia

Ini adalah kali kedua pesawat pembom Lancer terbang di kawasan Laut China Selatan.

Sebelumnya pada 29 April lalu dua Lancers muncul di Laut China Selatan selama perjalanan 32 jam dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, South Dakota.

Di sisi lain, Beijing menganggap penerbangan ini terlalu berlebihan dan provokatif.


Pihaknya menyalahkan Amerika Serikat karena ketegangan antara kedua negara ini sedang meningkat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas