Rusia Tak Akan Larang Hidroksiklorokuin, Obat yang Dikonsumsi Trump untuk Lawan Covid-19
Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan tidak akan melarang hidroksiklorokuin (HCQ) untuk mengobati Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan tidak akan melarang hidroksiklorokuin (HCQ).
Sebagaimana diketahui, sebagian orang menganggap hidroksiklorokuin berpotensi berbahaya.
Sebelumnya, hidroksiklorokuin dipuji oleh Presiden AS Donald Trump.
Namun, obat ini telah ditangguhkan untuk digunakan dalam mengobati Covid-19 di Perancis, Italia, dan Belgia.
Dikutip Tribunnews dari Russia Today, pada Kamis (28/5/2020), Kementerian Kesehatan Rusia menyatakan di situs webnya, efektivitas dan keamanan hidroksiklorokuin dalam pengobatan virus corona terus dimonitor.
Namun, Kementerian tidak mengambil langkah apa pun untuk melarangnya pengunaannya.
Keputusan ini sangat kontras dengan langkah-langkah yang dibuat oleh beberapa negara Eropa.
Baca: WHO Tunda Uji Coba Obat Hidroksiklorokuin untuk Pengobatan Virus Corona
Baca: Donald Trump Klaim Rutin Konsumsi Hidroksiklorokuin untuk Cegah Corona
Di beberapa negara Eropa, mereka mempertanyakan soal masalah keamanan, dan telah sepenuhnya menghentikan resep hidroksiklorokuin untuk melawan virus corona.
"Beberapa obat digunakan untuk mengobati pasien dengan Covid-19," kata pernyataan Kementerian.
"Di antara obat-obatan ini adalah hidroksiklorokuin, yang, karena efek anti-inflamasi dan efeknya pada sistem kekebalan tubuh," tambah pernyataan itu.
"(Hidroksoklorokuin) telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati malaria, rheumatoid arthritis, dan systemic lupus erythematosus," jelas pernyataan tersebut.
Baca: Masalah Keselamatan Nyawa, WHO Hentikan Sementara Penggunaan Hidroksiklorokuin untuk Covid-19
Baca: WHO Hentikan Sementara Penggunaan Hidroksiklorokuin karena Masalah Keselamatan Nyawa
Lebih jauh, menurut Departemen Kesehatan, rekomendasi untuk menggunakan HCQ telah datang dari berbagai penelitian asing yang menegaskan keefektifannya.
Ini juga telah dimasukkan dalam beberapa pedoman klinis nasional dan internasional, termasuk di Rusia.
Dokter di Rusia dapat memberikan obat kepada pasien dengan persetujuan serta mempertimbangkan potensi efek samping dan faktor risiko.
"Menurut hasil pemantauan keamanan obat hidroksiklorokuin selama pandemi Covid-19 di Federasi Rusia," terang Kementerian itu.
"Tidak ada hasil yang fatal terkait dengan gangguan irama pada pasien dengan HCQ," kata Kementerian tersebut.
Obat Malaria yang Semakin Naik Daun karena Dikonsumsi Trump
Sebagaimana diketahui, hidroksiklorokuin paling sering digunakan untuk mengobati malaria.
Hidroksiklorokuin menjadi lebih terkenal pada 19 Maret 2020, ketika Presiden AS Donald Trump mempromosikan obat tersebut sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19.
Namun, pada 25 Mei 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan akan menangguhkan pengujian hidroksiroklorokin sebagai "langkah kehati-hatian."
HCQ hanyalah satu bagian dari studi yang lebih luas tentang perawatan eksperimental untuk virus corona.
Peningkatan Angka Kematian
Lebih lanjut, keputusan WHO untuk menghentikan tes datang setelah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris yang bergengsi, Lancet , yang menemukan peningkatan angka kematian pada pasien yang menggunakan obat.
Setelah penghentian uji coba WHO, beberapa negara, termasuk Prancis, Italia, dan Belgia, memilih untuk menangguhkan resep obat untuk Covid-19.
Negara-negara lain, seperti Spanyol, telah memutuskan untuk terus memberikan HCQ kepada pasien coronavirus.
*WHO belum merekomendasikan obat atau vaksin apa pun untuk mengobati virus corona. Penelitian lebih lanjut masih dikembangkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)