Rusuh Akibat Kematian George Floyd Semakin Merebak di AS Meski Pelaku Telah Ditangkap
Meski 4 polisi yang membuat George Floyd tewas telah ditangkap, kerusuhan malah semakin merebak hampir di seluruh Amerika Serikat.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Empat polisi yang membuat George Floyd kehabisan napas hingga tewas, telah diamankan.
Seperti yang diketahui, George Floyd tewas karena kehabisan napas setelah diinjak lehernya oleh seorang polisi menggunakan lutut.
Polisi tersebut bernama Derek Chauvin dan ketiga rekannya ditangkap atas tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembantaian atas perannya dalam kematian George Floyd.
Aksi keempat polisi itu lantas membuat kemarahan seluruh warga Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Baca: Kasus George Floyd Tewas di Tangan Polisi, Gelombang Protes Muncul di 20 Kota di AS
Baca: Deretan Kasus Kekerasan yang Melibatkan Polisi Pembunuh George Floyd: Derek Chauvin Opsir Bermasalah
Kemarahan warga tersebut membuat kantor polisi Minneapolis dibakar massa, terjadi penjarahan, hingga pemerintah setempat menurunkan Garda Nasional.
Dikutip dari Reuters, pihak berwenang berharap penangkapan Chauvin akan menghilangkan kemarahan publik dan mencegah kerusuhan yang berkelanjutan.
Akan tetapi, pada Jumat (29/5/2020) malam waktu setempat, sekitar 500 demonstran bentrok lagi dengan polisi anti huru hara di luar gedung Precinct Third yang sudah babak belur.
Kerusuhan tersebut membuat pihak berwajib menciptakan daerah penyangga dua blok di sekitar rumah polisi, melepaskan tembakan dengan gas air mata, peluru plastik, dan granat gegar otak, yang menghamburkan kerumunan.
Kelompok pengunjuk rasa lainnya, berkumpul di dekat stasiun Polisi Kelima kota sampai polisi tiba dan menembakkan gas air mata dan peluru plastik untuk memecah pertemuan itu.
Baca: Massa Mengamuk atas Kematian George Floyd, Kerusuhan Pecah di Sejumlah Daerah di AS
Baca: Kematian George Floyd Memicu Amukan Massa, Kantor Berita CNN Dirusak Hingga Mobil Polisi Dibakar
Di dekat kejadian tersebut, sebuah bank dan kantor pos pun menjadi sasaran pembakaran.
Namun, kerumunan Jumat malam jauh lebih kecil dan lebih tersebar luas dari malam sebelumnya.
Penegakan hukum membuat sebagian besar profil rendah.
Strategi yang tampaknya diperhitungkan untuk mengurangi risiko konfrontasi kekerasan, seperti yang terjadi di beberapa pusat kota di seluruh negeri, di mana protes simpati muncul.
Di antara kota-kota dengan protes yang lebih besar pada hari Jumat adalah Los Angeles, Denver, Houston, Atlanta, Detroit dan Louisville, Kentucky.
Baca: Mantan Bintang WWE, The Rock Merasa Berang Sikapi Kematian Tragis George Floyd
Baca: Buntut Tewasnya George Floyd, sang Polisi Didakwa Pembunuhan Tingkat 3, hingga Rumahnya Diamuk Massa