25 Kota di AS Terapkan Jam Malam, Penjarah Beraksi di Kota Elite Beverly Hills
Para pengunjuk rasa menuntut empat petugas polisi di Kepolisian Minneapolis yang terlibat dalam kematian Floyd dihukum berat.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Aksi unjuk rasa di 30 kota di Amerika Serikat (AS) terkait kematian pria kulit hitam, George Floyd (46), kian tak terkendali.
Tak pelak pemerintah setempat menerapkan jam malam di 25 kota dan menerjunkan pasukan militer Garda Nasional di 12 negara bagian, termasuk Washington DC.
Para pengunjuk rasa menuntut empat petugas polisi di Kepolisian Minneapolis yang terlibat dalam kematian Floyd dihukum berat.
Seorang polisi yang menekan leher korban dengan lutut, Derek Chauvin, didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga, namun para pengunjuk rasa menyebut tuduhan itu tidak cukup berat.
Gubernur California Gavin Newsom, Sabtu (30/5/2020) waktu setempat atau Minggu WIB telah menyatakan keadaan darurat di Kota Los Angeles.
Gubernur juga memberikan persetujuan bantuan ke Los Angeles, setelah menerima permintaan untuk menerjunkan pasukan militer Garda Nasional.
Sebelumnya, jam malam diumumkan di beberapa kota di Negara Bagian California, dan Garda Nasional disiagakan untuk menanggapi kerusuhan di San Francisco.
Wali Kota San Francisco, London Breed, mengumumkan pemberlakuan jam malam, mulai pukul 20.00 hingga 05.00.
Baca: Update Corona Global, Senin 1 Juni 2020: Total Kasus 6,2 Juta Lebih, Meksiko Catat 3.152 Kasus Baru
"Ini adalah masa yang menantang bagi kota dan negara kami. Kami meminta Anda mengikuti arahan kami dan mendukung apa yang kami coba lakukan di sini untuk memastikan kita semua aman," kata Breed.
Sejumlah kota lainnya di AS telah mengumumkan jam malam untuk Sabtu malam hingga Minggu pagi.
Setidaknya tiga orang dilaporkan ditembak dan satu tewas di tengah aksi unjuk rasa di pusat Kota Indianapolis pada Sabtu malam.
Polisi masih menyelidiki dan telah menyarankan warga untuk menghindari daerah itu.
Sedang Gubernur Georgia Brian Kemp menandatangani perintah eksekutif pada Sabtu malam yang mengesahkan aktivasi hingga 3.000 personel pasukan Garda Nasional di seluruh negara bagian.
Kemp mengeluarkan perintah tersebut untuk mengantisipasi aksi lanjutan pada Minggu.