Mengenal Kelompok Antifa yang Dituduh Trump sebagai Provokator Kerusuhan di Amerika
Protes di AS telah berubah menjadi kerusuhan, mendorong kota-kota besar untuk memberlakukan jam malam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Amerika Serikat akan memasukkan kelompok anti-fasis Antifa ke dalam daftar organisasi teroris.
Demikian dikemukakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Senin (1/6/2020).
Presiden menuduh Antifa memulai kerusuhan di tengah protes atas kematian George Floyd.
Kematian Floyd, setelah diinjak menggunakan lutut oleh perwira polisi yang menangkapnya, menyalakan kembali kemarahan pada perlakuan polisi terhadap orang keturunan Afrika-Amerika.
Protes atas kematiannya telah berubah menjadi kerusuhan, mendorong kota-kota besar untuk memberlakukan jam malam.
Garda Nasional - pasukan cadangan militer AS untuk keadaan darurat domestik - telah dikerahkan di 15 negara bagian untuk membantu pasukan polisi menangani kerusuhan tersebut.
-
Baca: Ribuan Orang di London dan Jerman Bergabung dengan AS Memprotes Kematian George Floyd
-
Baca: Demo di AS: Lempar Bom Molotov ke 4 Polisi, Wanita 27 Tahun Didakwa 4 Tuduhan Percobaan Pembunuhan
Di Minneapolis, di mana Floyd meninggal pada hari Senin setelah seorang perwira polisi kulit putih berlutut di lehernya selama lebih dari delapan menit, pembakaran dan penjarahan selama lima hari berturut-turut.
Para pejabat AS telah memberikan penjelasan yang berlainan terkait siapa yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut, dengan beberapa di antaranya menuding kelompok luar dan individu terlibat.
Pada hari Sabtu, Gubernur Minnesota Tim Walz mengatakan bahwa pengaruh asing, supremasi kulit putih dan kartel narkoba berada di belakang kerusuhan, memberikan sedikit rincian lainnya.
Sementara, melalui cuitan di akun Twitter, Presiden AS Donald Trump menyalahkan "kelompok anarkis yang dipimpin Antifa" dan "Anarkis Kiri Radikal" atas kerusuhan itu, namun tanpa memberikan penjelasan lebih spesifik.
Trump tidak merinci bagaimana atau kapan ia akan memasukkan Antifa sebagai organisasi teroris.
Ada beberapa cara bagaimana pemerintahan Trump dapat menunjuk individu atau kelompok sebagai teroris asing, termasuk melalui undang-undang dan perintah eksekutif.
Tetapi para ahli hukum mempertanyakan wewenang Trump untuk menyebut Antifa sebagai "organisasi teroris domestik".
Mary McCord, mantan pejabat senior Departemen Kehakiman, mengatakan "tidak ada otoritas hukum saat ini untuk menunjuk organisasi domestik sebagai organisasi teroris".
"Setiap upaya penunjukan seperti itu akan menimbulkan keprihatinan Amandemen Pertama yang signifikan," tambah McCord, merujuk pada hak konstitusional atas kebebasan berbicara, beragama dan berkumpul.
Pada tahun 2019, para senator Republik memperkenalkan resolusi tidak mengikat yang dirancang untuk menyatakan organisasi Antifa sebagai "teroris domestik".
Siapa yang disalahkan atas kerusuhan?
Pada mulanya, protes berjalan damai ketika orang-orang yang marah dengan kematian Floyd dan kasus-kasus kebrutalan polisi lainnya terhadap orang Afrika-Amerika, turun ke jalan.
Ketika kemarahan tumbuh, tidak jelas apa yang menyebabkan protes itu berubah menjadi kerusuhan. Namun dalam beberapa hari terakhir, pejabat federal dan negara bagian telah membuat tuduhan tegas, tanpa memberikan bukti apa pun.
"Ini [disebabkan] ANTIFA dan Radikal Kiri. Jangan menyalahkan orang lain!" kata Trump dalam cuitannya pada hari Sabtu (30/05).
Senada, Jaksa Agung AS William Barr menuduh Antifa dan "agitator" lainnya membajak protes yang melanda seluruh AS.
"Kekerasan yang dipicu dan dilakukan oleh Antifa dan kelompok serupa lainnya sehubungan dengan kerusuhan itu adalah terorisme domestik dan akan diperlakukan sebagaimana mestinya," kata Barr pada hari Minggu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo memberikan nada yang lebih hati-hati. Dia menggambarkan para perusuh sebagai "seperti Antifa", tetapi menekankan itu "masih harus dilihat persis bagaimana" aksi damai berubah menjadi rusuh.
Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison mengatakan ia memiliki bukti bahwa orang-orang dari luar Minneapolis terlibat dalam tindak kekerasan di negara bagian itu. Dia tidak menjelaskan apakah orang-orang ini selaras dengan kelompok atau kepercayaan politik tertentu.
Lainnya, termasuk Walikota Minneapolis Jacob Frey, menuding ke pihak luar di sayap kanan politik.
"Kami sekarang menghadapi supremasi kulit putih, anggota kejahatan terorganisir, penghasut negara, dan bahkan mungkin aktor asing untuk menghancurkan dan mengacaukan kota kami dan wilayah kami," twy Frey, Sabtu.
Namun pada hari Minggu, pihak berwenang di Minnesota mengatakan orang-orang dari luar negeri bagian mewakili sekitar 20% dari penangkapan hari Sabtu.
Apa itu Antifa?
Antifa - kependekan dari aksi anti-fasis - adalah gerakan protes yang sangat menentang neo-Nazi, fasisme, supremasi kulit putih dan rasisme. Ini dianggap sebagai kelompok aktivis yang terorganisir secara longgar tanpa pemimpin.
Sebagian besar anggota menentang semua bentuk rasisme dan seksisme, dan sangat menentang apa yang mereka lihat sebagai kebijakan nasionalis, anti-imigrasi dan anti-Muslim yang telah diberlakukan oleh Trump.
Sebagai anti-pemerintah dan anti-kapitalis, para anggota Antifa sering dianggap lebih dekat dengan kaum anarkis daripada kaum kiri arus utama.
Gerakan ini mendapatkan momentum baru di AS untuk perannya dalam menghadapi supremasi kulit putih di sebuah aksi demonstrasi di Charlottesville, Virginia pada 2017.