Terowongan Angker Tempat Pembunuhan di Jepang Difilmkan Malah Jadi Tongkrongan Remaja
Penduduk setempat sudah membuat pagar sekali pun masih juga dirusak menerobos ke dalam terowongan tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
Demikian pula jumlah grafiti telah meningkat.
"Kami takut di malam hari nantinya kalau ada apa-apa warga semua repot. Bukan tidak mungkin kejahatan akan terjadi lagi di sana nantinya," tambahnya.
Pemda Hisayama-cho mengkonfirmasi pada 11 Mei 2020 bahwa pagar di depan terowongan lama telah dihancurkan.
"Sebagai kasus kerusakan properti, kami mengirimkan laporan kerusakan ke polisi perfektur," ungkap petugas Divisi Pengembangan Kota dan Perkotaan Hisayama-cho.
Di sisi lain, Kota Miyawaka telah memposting pesan peringatan bahwa dilarang memasuki tanah milik kota, dengan menyebut "Tolong jangan masuk karena ada tempat yang belum diaspal dan Anda akan terluka."
Setelah film itu dirilis, jumlah laporan dari penduduk di sisi Hisayama adalah 20 kasus (per 28 Mei), dibandingkan dengan 0 dalam 3 bulan terakhir. Sebanyak 182 orang ditanya tentang tugas pekerjaan. Kantor polisi bersiaga dengan patroli yang kuat.
Di sekitar lokasi, pada tahun 1988, sekelompok anak laki-laki mati terbunuh di sana. Membuat terowongan itu semakin angker dengan cerita setan bergentayangan.
Penduduk Hisayama-cho mengatakan, "Ini akan menjadi sarang kejahatan seperti di masa lalu. Saya ingin para remaja itu berhenti melanggar dan mengganggu dan meminta kota untuk mengambil langkah-langkah tegas seperti memblokir jalan."
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.