Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demo Rusuh di AS yang Mirip di Indonesia, Bedanya Presiden Trump Pilih Sembunyi di Bungker

Mirip di Indonesia saat terjadi kerusuhan, pemerintahan AS juga menuduh ada provokator dan kelompok tertentu yang menunggani aksi itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Demo Rusuh di AS yang Mirip di Indonesia, Bedanya Presiden Trump Pilih Sembunyi di Bungker
AFP/KEREM YUCEL
Pengunjukrasa berkumpul di sekitar toko minuman keras yang terbakar di dekat Kantor Polisi di Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/KEREM YUCEL 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa terjadi hampir di seluruh negara bagian di Amerika Serikat (AS). 

Demo yang  berakhir rusuh itu juga terjadi di pusat pemerintahan Washington DC.

Demo yang disebabkan oleh aksi protes meninggalnya warga kulit hitam itu menyebabkan terjadinya pembakaran mobil polisi dan penjarahan toko-toko oleh sekelompok warga AS.

Mirip di Indonesia saat terjadi kerusuhan, pemerintahan AS juga menuduh ada provokator dan kelompok tertentu yang menunggani aksi itu.

Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker.
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. (Sky News)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Senin (1/6/2020). menuduh Antifa memulai kerusuhan di tengah protes atas kematian George Floyd.

Jaksa Agung AS William Barr menuduh Antifa dan "agitator" lainnya membajak protes yang melanda seluruh AS.

"Kekerasan yang dipicu dan dilakukan oleh Antifa dan kelompok serupa lainnya sehubungan dengan kerusuhan itu adalah terorisme domestik dan akan diperlakukan sebagaimana mestinya," kata Barr pada hari Minggu sebagaimana dikutip dari BBC Indonesia.

Berita Rekomendasi

Bahkan Presiden  Donald Trump di twitter-nya memperlihatkan video pengunjuk rasa yang diduga dibayar untuk melakukan kerusuhan.

Sama dengan di Indonesia, saat menghalau massa, polisi juga melemparkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Massa pengunjuk rasa di negara yang mengklaim dirinya bangsa maju dan moderen itu juga tak lupa membakar barang rongsokan di tengah jalan.

Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam.
Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Kalau di Indonesia pendemo biasanya membakar ban di tengah jalan.

Dari sejumlah video di Youtube tampal taman-taman di depan gedung putih rusak berat akibat ulah pengunjuk rasa.

Media Australia 7, bahkan mengulas pos-pos polisi dan beberapa fasilitas umum di sekitar gedung putih hancur dirusak pendemo.

Bedanya?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas