Penyebab Demo Bela George Floyd Terjadi di Inggris Meski Pembunuhan di AS, Ada Kasus Serupa
Demo bela George Floyd terjadi di Inggris meski pembunuhan di Amerika Serikat. Ternyata ada banyak kasus kulit hitam tewas di tangan polisi
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
Namun penangkapan itu malah berakhir dengan melayangnya nyawa Duggan.
Kematian Duggan saat itu juga sempat memicu demo ricuh di London.
Masyarakat berpendapat pihak kepolisian Inggris akan menggunakan kekerasan empat kali lipat lebih kejam jika pelaku kriminal adalah kulit hitam.
Pada 2016, mantan pesepakbola klub Aston Villa, Dalian Atkinson juga tewas saat ditahan polisi di Telford, Shropshire.
Hingga Rasharn Charles yang meninggal dunia di rumah sakit tahun 2017 setelah ditangkap anggota polisi dengan cara yang tidak wajar sehingga ia tak bisa bernapas dan kena serangan jantung.
Karena kesamaan nasib, maka komunitas kulit hitam di Inggris bersatu dalam aksi demo.
"Prasangka yang dihadapi kulit hitam di Amerika adalah prasangka yang sama yang kami hadapi di sini," tegas Shayne.
"Ketika seseorang terluka, kita semua akan terluka, karena itu bisa saja terjadi pada kita," imbuhnya.
Baca: Autopsi Independen Ungkap Kematian George Floyd Karena Tak Bisa Bernapas
Trump Dikecam di Tengah Kerusuhan
Di tengah demo membela George Floyd yang ricuh di berbagai daerah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melenggang ke Gereja St. Johns yang sempat terbakar.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Trump sempat 'berjanji' akan segera bertindak untuk mengamankan situasi negaranya.
"Aku akan berjuang untuk melindungi kalian," tegas Trump di Washington DC, Senin (1/6/2020).
Trump mengklaim akan segera mengerahkan segala sumber daya federal di berbagai negara bagian untuk menghentikan kekacauan yang disertai penjarahan itu.
Setelah berjanji dalam pidatonya itu, Trump terekam berjalan bersama rombongannya keluar dari Gedung Putih.