Dubes RI Sudan Janjikan 300 Paket Paket Sembako kepada Pelajar dan Pekerja Migran Indonesia
Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea tersebut mengakui keterbatasan mereka dalam memberikan pelayanan selama masa pandemi
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KBRI Khartoum lewat Rossalis Rusman Adenan, Dubes RI untuk Sudan dan Eritrea menjanjikan 300 paket sembako kepada warga negara Indonesia (WNI) di Sudan.
Bantuan merupakan gelombang bantuan kedua yang akan dberikan bagi WNI yang digolongkan dalam kelompok rentan yang terdaftar namanya oleh ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) maupun dan ketua Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Baca: Rupiah Tembus Angka Rp 13.885 per Dolar AS, Senin 8 Juni 2020, Berikut Faktor-faktor Pendorongnya
“Informasi, minggu depan tanggal 9 tepatnya, kita akan berikan paket bantuan lagi dan kita persiapkan untuk 300 WNI,” ujar Rossalis dalam diskusi online yang diselenggarakan PIP PKS Sudan secara daring, Minggu (8/6/2020).
Bantuan berisi kebutuhan pokok seperti mie instan, beras gula, minyak goreng, hingga kebutuhan obat-obatan dan multivitamin.
Dalam diskusi tersebut, KBRI Sudan sempat dikritik soal kurang maksimalnya perlindungan kepda warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan di masa pandemi virus corona atau Covid-19, baik dari segi kesehatan atau bantuan sosial.
Salah satu mahasiswa bahkan mengaku hanya mendapat bantuan 3 bungkus mie instan dari pihak KBRI.
Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea tersebut mengakui keterbatasan mereka dalam memberikan pelayanan selama masa pandemi.
Ia juga meminta saran kepada WNI untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI
“Dengan keterbatasan kami kami menyadari tidak sepenuhnya memberikan perlindungan terhadap WNI,” ujar Rossalis
Terkait paket bantuan, pihaknya memberikan paket sembako sesuai jumlah yang disampaikan ketua kelompok organisasi.
Oleh karena itu, untuk penyaluran bantuan gelombang kedua ia berharap WNI yang belum mendapat bantuan untuk segera menghubungi Satgas Covid-19 KBRI Sudan dan mengisi formulir.
“Kita mengharapkan WNI terutama mahasiswa yang belum dapat bantuan untuk menghubungi satgas dan mengisi formulir,” ujar Dubes
“Sudah ada beberapa mahasiswa dan PMI yang menghubungi satgas dan mengisi formulir. Baik indomie beras maupun obat-obatan dan vitamin, itu kita langsung segera penuhi,” lanjutnya
Rossalis berujar KBRI Khartoum juga sudah menyediakan dokter umum khusus untuk layanan kesehatan bagi WNI dengan menyediakan empat Safe House selama masa pandemic covid-19.
Baca: Karyawan Tenant di Pusat Perbelanjaan Akan Menyusut 50 Persen Saat Pembukaan Mal Tahap I
Dubes mengharapkan kepada WNI untuk terus memberikan masukan dan kritik yang membangun kepada perwakilan RI di Sudan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan kinerja Satgas Covid-19 KBRI Khartoum dalam memberikan pelayanan kepada WNI di Sudan pada masa pandemi Covid-19.
Saat ini jumlah Mahasiswa Indonesia yang terdaftar di berbagai perguruan tinggi di Sudan lebih kurang 1.300 orang dari berbagai program jenjang pendidikan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.