Dianggap Rasisme Sistematis, Kasus Pembunuhan George Floyd Masuk Agenda Pembahasan Dewan HAM PBB
Dewan HAM PBB mengikuti permintaan sejumlah negara Afrika yang mendesak digelarnya debat soal rasisme dan tindakan brutal polisi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Rasisme sistematis di Amerika Serikat (AS) yang ditandai pembunuhan warga keturunan kulit hitam George Floyd ketika berada dalam tahanan polisi akan menjadi agenda penting dalam sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Demikian pernyataan Dewan HAM PBB seperti dilansir Reuters, Senin (15/6/2020).
Sidang akan digelar mulai Rabu (17/6/2020).
Baca: Seorang Warga Kulit Hitam Ditembak Mati Polisi, Unjukrasa Kembali Membara di Atlanta
Baca: Buntut Penembakan Warga Kulit Hitam Hingga Tewas, Kepala Polisi Atlanta Mundur
Baca: Derek Chauvin Tetap Dapat Uang Pensiun Rp 14 Miliar Walau Dinyatakan atas Pembunuhan George Floyd
Dewan HAM PBB mengikuti permintaan sejumlah negara Afrika yang mendesak digelarnya debat soal rasisme dan tindakan brutal polisi di tengah demonstrasi massal yang terjadi di AS terkait tewasnya Floyd pada 25 Mei lalu.
Hal itu disampaikan Duta Besar Burkina Faso yang menulis surat atas nama 54 negara Afrika kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, soal kematian Floyd.
Baca: Deretan Kasus Kekerasan yang Melibatkan Polisi Pembunuh George Floyd: Derek Chauvin Opsir Bermasalah
Baca: Tiga Opsir di TKP Kematian George Floyd Didakwa Membantu Pembunuhan: Terancam 40 Tahun Penjara
Surat itu disampaikan kepada Presiden Dewan HAM PBB, Elisabeth Tichy-Fisslberger.
Adapun isi suratnya meminta debat mendesak ini digelar pada pekan ini saat Dewan HAM PBB kembali bersidang, pada Rabu (15/6/2020).
Selain mengenai Floyd, sidang kali ini akan membahas sejumlah isu HAM lain. (Reuters/AP)