20 Tentara India Terbunuh dalam Konflik Perbatasan India-China
Setidaknya 20 tentara India terbunuh dalam konfrontasi dengan tentara China di perbatasan Himalaya, Senin
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Jatuhnya korban dari kedua belah pihak sebenarnya bisa dihindari seandainya kesepakatan di tingkat yang lebih tinggi diikuti oleh pihak China," tambahnya.
"Mengingat pendekatannya yang bertanggung jawab terhadap manajemen perbatasan, India sangat jelas bahwa semua kegiatannya selalu berada dalam sisi India dari LAC."
"Kami mengharapkan hal yang sama dari pihak China."
"Kami tetap yakin akan perlunya menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan dan penyelesaian perbedaan melalui dialog."
"Pada saat yang sama, kami juga berkomitmen kuat untuk memastikan kedaulatan dan integritas wilayah India."
Pernyataan China
Sementara itu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) merilis pernyataan Selasa malam yang menyerukan kepada tentara India untuk segera menghentikan tindakan provokatif.
China menyerukan India untuk segera menyelesaikan masalah melalui jalur dialog dan pembicaraan yang benar.
"Kedaulatan wilayah Lembah Galwan selalu menjadi milik China," kata Zhang Shuili, juru bicara Western Theater dalam pernyataan di situs web Kementerian Pertahanan China.
"Pasukan India melanggar komitmennya, melintasi perbatasan untuk kegiatan ilegal dan secara sengaja meluncurkan serangan provokatif."
Zhang menambahkan bahwa konflik fisik serius antara kedua belah pihak telah mengakibatkan jatuhnya korban.
"Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak India untuk secara ketat mengatur pasukan garis depan, segera menghentikan semua pelanggaran dan tindakan provokatif, melakukan tindakan yang sejalan dengan China, dan kembali ke jalur dialog yang benar dan pembicaraan untuk menyelesaikan perbedaan," bunyi pernyataan itu.
Jatuhnya Korban Jiwa yang Terparah Sejak 45 Tahun Terakhir
Jatuhnya korban pada Senin lalu adalah korban militer pertama di sepanjang perbatasan yang disengketakan selama lebih dari empat dekade, kata para pakar pertahanan India kepada CNN.