Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketegangan India-China: Tiongkok Klaim Lembah Galwan, Salahkan India Atas Bentrokan di Perbatasan

Ketegangan India-China: Tiongkok Klaim Lembah Galwan, Salahkan India Atas Bentrokan yang Terjadi di Perbatasan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ketegangan India-China: Tiongkok Klaim Lembah Galwan, Salahkan India Atas Bentrokan di Perbatasan
PTI via financialexpress.com
ILUSTRASI - Pasukan militer India dan China berpatroli bersama di Lembah Galwan. 

Secara terpisah, Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan para pemimpin oposisi utama.

Langkah ini dilakukan Modi dalam upaya untuk menurunkan ketegangan dengan China, setelah 20 tentara India terbunuh dalam pertempuran satu lawan satu di perbatasan Himalaya.

India dan China saling menuduh dan melakukan pertempuran sejak satu pekan ini.

Daerah yang disengketakan dua negara itu yakni Lembah Galwan, bagian dari wilayah Ladakh yang dikelola India.

Konflik ini disebut pertikaian paling mematikan antara kedua belah pihak dalam 45 tahun terakhir.

Ketegangan India-China
Ketegangan India-China: PM Narendra Modi Bertemu Pemimpin Oposisi untuk Redakan Konflik

Baca: Bentrok di India: Pasukan Keamanan Tingkatkan Operasi, Baku Tembak Tewaskan 8 Orang

Secara terpisah, pihak China hingga saat ini belum mengonfirmasi apakah mereka menderita korban atas konflik ini.

Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh berbicara kepada para kepala berbagai partai politik, Kamis (18/6/2020).

Berita Rekomendasi

Dalam perbicangannya, mereka membahas konsensus mengenai situasi tersebut.

Sementara itu, Modi, menjamu para pemimpin lebih dari selusin partai oposisi dalam pertemuan virtual, Jumat (19/6/2020).

Baca: Tak Ada Pekerjaan, Pedangdut Rita Roshan Cover Lagu India, Respon Penggemarnya Tak terduga

Beberapa partai politik, termasuk Partai Aam Aadmi (AAP) yang memerintah di Delhi, All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMIM) dan Rashtriya Janata Dal (RJD) yang berpusat di negara bagian Bihar menyatakan kemarahannya karena tidak diundang ke pertemuan semua partai.

Partai oposisi utama mengatakan negara itu layak untuk mengetahui kebenaran.

"Itu layak mendapat kepemimpinan yang bersedia melakukan apa saja sebelum membiarkan tanahnya diambil," kata pemimpin partai oposisi dalam sebuah pernyataan.

Baca: India Boikot HP China Pascabentrokan Tewaskan 20 Orang, Data Ungkap Kondisi Sebenarnya

Baca: 4 Hal yang Perlu Diketahui Soal Ketegangan di Perbatasan India-China

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas