Semakin Panas, Aktivis Korsel Kembali Kirim 500 Ribu Selebaran ke Korut
Aksi itu dilakukan setelah Korea Utara berulang kali memperingatkan akan membalas tindakan serupa.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Saudara Park, aktivis lain juga sebelumnya dari Korea Utara, minggu lalu membatalkan rencana untuk melepaskan botol diisi dengan beras kering dan masker dari pesisir pulau.
Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan kegiatan Park hanya akan meningkatkan permusuhan dan berpotensi membahayakan warga perbatasan.
Pada 2014, pasukan Korea Utara melepaskan tembakan ke arah balon propaganda yang terbang ke wilayah mereka. Ini memicu saling tembak.
Provinsi Gyeonggi, yang membawahi Paju, telah mengeluarkan perintah melarang aktivis anti-Pyongyang memasuki daerah perbatasan tertentu termasuk Paju untuk menerbangkan selebaran ke Korea Utara.
Korut Ancam Akan "Bombardir" Korsel dengan 12 Juta Selebaran
Korea Utara akan melancarkan aksi balasan terhadap Korea Selatan, membalas aksi para pembelot mengirim selebaran propaganda ke Pyongyang selama ini.
Tidak main-main, Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu akan "membombardir" 12 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan dalam waktu dekat.
Rencananya 12 juta selebaran propaganda itu akan melintasi perbatasan dua Korea.
Hal ini dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (22/6/2020), seperti dilansir AP.
Korea Utara mengatakan telah memproduksi 12 juta selebaran propaganda yang akan diterbangkan ke Korea Selatan.
Dijelaskan, 12 juta selebaran itu akan diterbangkan dalam 3.000 balon udara dan peralatan pengiriman lainnya.
"Rencana kami mendistribusikan selebaran melawan musuh sebagai letusan dari kemarahan tak terpadamkan dari semua orang dan seluruh masyarakat," demikian KCNA melaporkan.
Beberapa pengamat mengatakan kondisi cuaca yang sedang berlangsung, tidak menguntungkan bagi Korea Utara untuk menerbangkan balon propaganda ke Korea Selatan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong kyeong-doo mengatakan kepada anggota parlemen, Senin (22/6/2020), bagaimana militer merespon potensi selebaran propaganda Korea Utara.