Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Selatan Berharap Donald Trump Bisa Berdialog dengan Kim Jong Un November Ini

Belakangan Semenanjung Korea memanas lantaran kasus pamflet propaganda anti-Pyongyang dan Korut yang meledakkan kantor penghubung antar-Korea.

Editor: Archieva Prisyta
zoom-in Korea Selatan Berharap Donald Trump Bisa Berdialog dengan Kim Jong Un November Ini
Official White House/Shealah Craighead
Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, Juni 2019. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan, Moon Jae In berharap Donald Trump segera berdialog dengan Kim Jong Un.

Keduanya memiliki kesempatan untuk bertemu pada 3 November 2020.

Tepatnya pada saat pemilu presiden di Amerika Serikat

Pertemuan keduanya tersebut diharapkan dapat menjadi momentum adanya upaya perdamaian di Semenanjung Korea.

Keinginan Moon tersebut disampaikan oleh pejabat senior Gedung Biru Korea Selatan pada Rabu, (1/7/2020).

Seperti yang diberitakan Yonhap, Gedung Biru telah menghubungi secara langsung pihak Gedung Putih terkait dengan permintaan Moon tersebut.

Moon ingin dialog segera diagendakan agar konflik Korea Selatan dengan Korea Utara segera dapat diselesaikan dengan jalur damai.

Baca: Sang Istri Diperlakukan Tak Pantas, Kim Jong Un Ledakkan Kantor Penghubung Antar-Korea

Baca: Rekam Jejak Hubungan AS dan Korea Utara Selama 2 Tahun Terakhir: Penuh Kebuntuan

BERITA TERKAIT

Kasus selebaran propaganda anti-Pyongyang dan kantor penghubung antar-Korea yang diledakkan

Aktivis  Fighters for a Free North Korea (FFNK) tengah menerbangkan balon yang membawa pamflet anti-Pyongyang berisi propaganda pada Juli 2014
Aktivis Fighters for a Free North Korea (FFNK) tengah menerbangkan balon yang membawa pamflet anti-Pyongyang berisi propaganda pada Juli 2014 (scmp.com)

Belakangan kedua negara saudara tersebut berkonflik lantaran Korea Utara merasa jengkel dengan aksi propaganda aktivis asal Korea Selatan.

Aksi tersebut adalah menerbangkan balon yang disertakan poster anti-Pyongyang dari perbatasan.

Halaman Selanjutnya -------------->

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas