Ketegangan India-China: Perdana Menteri Narendra Modi Hapus Akun Weibo
Perkembangan terbaru konflik India-China, Perdana Menteri India Narendra Modi dikabarkan telah menghapus akunnya di Sina Weibo.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengunggah dan berbagi video pendek.
Sementara itu, menurut Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India, TikTok "terlibat dalam kegiatan merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum".
Secara terpisah, Kepala TikTok India, bagaimana pun membantah tuduhan perusahaan berbagi informasi dari penggunanya dengan pemerintah asing, termasuk China.
Baca: Memanas, India Larang Penggunaan TikTok dan Puluhan Aplikasi China Lainnya
Baca: India Boikot 59 Aplikasi Ponsel Milik China di Tengah Sengketa Perbatasan, Termasuk TikTok
Apa yang Terjadi pada 15 Juni 2020?
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, pertikaian yang terjadi pada 15 Juni 2020 dipicu oleh ketidaksepakatan atas dua tampon Tiongkok dan menara observasi, yang menurut pejabat India dibangun di sisi LAC.
Melalui sambungan telepon, Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar memberikan penjelasan kepada Diplomat Senior China, Wang Yi.
Ia mengatakan, Pasukan Tiongkok disebut melanggar Garis untuk membuat 'struktur sementara' di Lembah Galwan.
Subrahmanyam menegaskan, setelah pejabat militer mencapai kesepakatan pada 6 Juni 2020 lalu untuk melonggarkan esensi.
Masalah muncul ketika patroli India mengunjungi daerah dekat punggungan untuk memverifikasi pernyataan China, pasukannya telah pindah kembali dari LAC.
Narasumber mengatakan, Pasukan China telah menipis, meninggalkan dua tampon dan pos-pos pengamatan kecil, yang dihancurkan tentara India.
Lebih lanjut, sekelompok besar tentara Tiongkok datang dan menghadapi pasukan India.
Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya, tetapi kedua belah pihak segera terlibat dalam bentrokan.
Tentara China dilaporkan menggunakan tongkat besi dan pentungan dengan paku, menewaskan 20 tentara India dan melukai puluhan lainnya.
China belum mengatakan apa-apa tentang kerugian dalam pertempuran tangan-ke-tangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.