Mantan Pejabat AS: Kanye West akan Kaget Jika Jadi Capres, Hidup Tak Sebebas Selebritis
Mantan Gubernur Arkansas, Mike Huckabee menilai Kanye West akan kaget jika menjadi kandidat presiden AS.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Menurutnya suami Kim Kardashian itu merupakan sosok yang menarik.
"Aku mungkin punya beberapa saran untuknya dan aku berjanji itu akan menjadi saran yang bagus," ujar Huckabee.
Berkali-Kali Mengaku Ingin Jadi Presiden
Ini bukan kali pertama Kanye West mengatakan akan mencalonkan diri menjadi presiden.
Namun kali ini tampaknya dia punya tekad, dilihat dari pilihan kata-kata dalam cuitannya.
Pada 2019 lalu dia mendeklarasikan kembali keinginannya saat tampil di Fast Company Innovation Festival di New York City.
Baca: Profil Kanye West, Calon Presiden Amerika, Suami dari Model Seksi Kim Kardashian
Baca: Kanye West Mencalonkan Diri Jadi Presiden AS, Dikira Netizen Promosi Album
Dia berencana akan maju dalam pemilihan di 2024.
Pada November silam, pemenang Grammy ini juga terbuka dengan ambisinya.
"Ketika saya mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024, kita akan menciptakan begitu banyak pekerjaan sehingga saya tidak akan berlari, saya akan berjalan," ujarnya waktu itu.
Jauh sebelum itu, West berpidato di MTV Video Music Awards 2015 dan mengungkapkan rencana mencalonkan diri sebagai presiden pada 2020.
Dapat Dukungan dari Istri, Kim Kardashian
Kim tidak banyak bereaksi dengan cuitan kontroversial West pada Sabtu (4/7/2020) lalu.
Bintang Keeping Up With The Kardashian itu hanya me-retweet cuitan suaminya dan menambahkan emoji bendera Amerika.
Dikutip dari US Magazine, seorang sumber secara eksklusif mengatakan kepada US Weekly Kim sepenuhnya mendukung keputusan Kanye West.
"Kanye telah merencanakan ini selama bertahun-tahun dan Kim telah mengetahui tentang keinginannya dan telah mendukung," kata orang dalam itu.
"Kanye bergairah tentang seni dan pendidikan dan ingin mendukung dengan cara apa pun yang dia bisa," tambahnya.
Sebelumnya, Kanye dan Kim dikenal sebagai pendukung Presiden Donald Trump garis keras.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)