Patung Istri Donald Trump Dibakar di Slovenia
Pembakaran patung isteri presiden Donald Trump terjadi ketika Amerika merayakan hari kemerdekaan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ROZNO - Sebuah patung kayu wanita mirip Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump dirusak dengan cara dibakar.
Patung itu dibakar di dekat kampung halamannya Sevnica, Slovenia, pada 4 Juli malam.
Pembakaran patung isteri presiden Donald Trump terjadi ketika Amerika merayakan hari kemerdekaan.
Brad Downey, seorang seniman Amerika yang tinggal di Berlin, mengatakan kepada Reuters bahwa patung berukuran sama dengan aslinya itu gosong terbakar.
Baca: Presiden Donald Trump Dituduh Pembohong oleh Keponakannya Sendiri
Patung Melania Trump langsung dipindah setelah polisi memberitahunya pada tanggal 5 Juli setelah insiden tersebut.
"Saya ingin tahu mengapa mereka melakukannya," kata Downey.
Di Washington, kantor Melania Trump tidak segera menanggapi kejadian tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Donald Trump telah berjanji akan mengambil sikap keras kepada siapa pun menghancurkan atau melakukam vandalisme terhadap monumen sejarah AS.
Downey, 39, mengaku telah mengajukan laporan ke polisi dan ingin mewawancarai pelaku, jika ditemukan untuk sebuah film yang sedang ia persiapkan jelang pameran yang akan dibuka di Slovenia pada September 2020.
"Penyelidikan dalam kasus ini belum selesai sehingga kami tidak dapat mengungkapkan lebih rinci karena kepentingan prosedur lebih lanjut," juru bicara polisi Alenka Drenik kepada Reuters.
Meskipun wajah patung itu kasar dan tidak dapat dikenali sebelum dibakar, sosok itu dicat dengan mantel pembungkus biru pucat yang dikenai Melania Trump saat mendampingi suaminya mengucap sumpah jadi Presiden AS.
Figur ini diukir dengan gergaji oleh seniman lokal Ales Zupevc dari batang pohon Linden yang hidup.
Pada bulan Januari, sebuah patung kayu besar yang menyerupai Donald Trump, dirancang oleh seniman lokal tahun lalu, dibakar di kota Slovenia, Moravce, sebelah timur ibukota Ljubljana. (Reuters)